4 Fakta Unik tentang DeepSeek, AI Buatan China yang Bikin Pencipta 'ChatGPT' dari AS Panik

Rabu, 29 Januari 2025 18:17 WIB

Penulis:redaksi

hq720.jpg
AI buatan China 'DeepSeek' rival dari 'ChatGPT' AI bikinan Amerika Serikat (Tangkapan Layar Youtube.com)

JAKARTA (Floresku.com) - Dalam beberapa hari terakhur sedang hangat diperbincangkan di dunia teknologi internasional, terkait layanan artificial inteligence (AI) atau kecerdasan buatan yang berasal dari China, DeepSeek.

Terkhusus, DeepSeek dalam pasar bisnis teknologi kini tengah mengguncangkan Amerika Serikat (AS), membuat Nvidia merugi 600 miliar dolar AS atau setara Rp9.731,7 triliun.

Dilansir dari Reuters, kemunculan AI buatan China itu membuat saham-saham di bursa AS menurun tajam.

Layanannya bernama DeepSeek R1, kini menjadi pesaing ChatGPT OpenAI, Gemini, serta kecerdasan buatan ternama lainnya di AS.

Lantas, seberapa besar guncangan DeepSeek asal China yang kini membuat AS tampak ketar-ketir? Berikut ulasan selengkapnya.

Trump: Kita Harus Bisa Bersaing dan Menang!

Dalam laporan yang ditulis Reuters pada Selasa, 28 Januari 2025, Presiden AS Donald Trump sampai ikut bereaksi tentang DeepSeek.

Presiden AS itu mengatakan kemunculan DeepSeek menjadi peringatan bagi perusahaan teknologi di AS.

"Peluncuran DeepSeek, AI dari sebuah perusahaan Tiongkok harus menjadi peringatan bagi industri kita (AS)," ucap Trump di AS pada Senin, 27 Januari 2025.

"Kita harus fokus agar bisa bersaing dan menang," tegas sang Presiden AS terhadap DeepSeek.

AS Takjub dengan 'Modal Kecil' DeepSeek

Dalam kesempatan yang sama, Trump menuturkan layanan AI di AS pun dapat melakukan hal sama dengan DeepSeek, yakni tampil meyakinkan di pasar teknologi dengan modal yang dinilai kecil.

"Saya melihatnya sebagai hal positif karena Anda akan melakukan yang sama," tutur Trump.

"Sehingga tidak akan menghabiskan banyak uang dan semoga Anda akan mendapatkan hasil yang sama," tandasnya.

Dilansir dari Reuters dalam artikel berbeda yang tayang pada Selasa, 28 Januari 2025, DeepSeek mengklaim hanya menghabiskan 5,6 juta dolar AS atau Rp90,8 miliar untuk mendukung model dasar AI DeepSeek model R1.

Baru Lahir Tahun 2024

Dilansir dari CBS News, DeepSeek merupakan startup yang baru lahir setahun lalu, atau tepatnya pada tahun 2024. Pendirinya adalah pengusaha asal China, Liang Wenfeng.

Perusahaannya memang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan, startup asal China itu merilis berbagai model AI kompetitif selama tahun 2024 lalu.

DeepSeek R1 bersifat open-source, sehingga pengembang kecerdasan buatan mana pun bisa menggunakannya.

Berkembang Meski AS Batasi Ekspor Chip ke China

Uniknya, DeepSeek sukses dibangun Liang Wenfeng saat AS membatasi ekspor chip ke Tiongkok.

Pemerintah Amerika memang sengaja mengontrol ekspor chip ke China, impor yang ketat itu dinilai tiga kali dalam tiga tahun terakhir itu dilakukan karena ada masalah keamanan nasional.

Produsen chip asal AS, Nvidia sampai kehilangan nilai pasar Rp9.731,7 triliun imbas kemunculan DeepSeek.

Investor langsung melakukan aksi jual besar-besaran saham perusahaan teknologi di Wall Street.

Pasar khawatir munculnya DeepSeek bakal mengancam dominasi perusahaan AI yang berbasis di AS.

Terkhusus bagi Nvidia, DeepSeek R1 membuat saham perusahaan asal AS itu anjlok pada angka 17 persen.

Seberapa Kuat Guncangan DeepSeek Terhadap ChatGPT?

Terdapat sejumlah fakta terkait DeepSeek yang kini tengah menjadi sorotan di dunia kecerdasan buatan internasional, berikut ini di antaranya:

DeepSeek Pesaing Ketat ChatGPT

Bagi yang belum tahu, DeepSeek adalah model kecerdasan buatan (AI) inovatif asal China yang kini menjadi pesaing serius ChatGPT OpenAI.

DeepSeek menawarkan dua model unggulan, yakni DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1 yang diklaim memiliki efisiensi dan performa lebih baik dibandingkan model AI lain di pasar teknologi.

Dilansir dari Reuters, DeepSeek-V3 dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna di berbagai bidang.

Keahliannya mulai dari menjawab pertanyaan sehari-hari hingga menangani tugas-tugas kompleks, seperti perhitungan matematika dan pemecahan masalah logika, sehingga DeepSeek disebut sebagai pesaing langsung GPT-4o milik OpenAI.

Model Terbaru DeepSeek Berani Diadu dengan ChatGPT

DeepSeek R1 sebagai model terbaru, dirancang dengan efisiensi yang lebih tinggi dan kemampuan untuk bersaing langsung dengan O1 dari OpenAI.

Terutama, DeepSeek yang digunakan dalam tugas yang membutuhkan analisis data mendalam dan penalaran kompleks.

Dikembangkan oleh DeepSeek AI, model ini menjadi sorotan karena menggabungkan efisiensi tinggi dengan biaya penggunaan yang jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya, ChatGPT.

DeepSeek R1 tidak hanya cepat dalam memproses informasi tetapi juga hemat sumber daya, membuatnya lebih terjangkau bagi banyak pengguna dibandingkan model sekelasnya.

Terkini, DeepSeek telah membangun reputasi sebagai pelopor AI global dengan menghadirkan model-model yang tidak hanya canggih, tetapi juga mendorong persaingan harga di industri AI buatan China.*