Aktivis PMKRI Cabang Maumere Gelar Aksi Demonstrasi, Tuntut Kepolisian dan Kejari Sikka Usut Kasus Penyelewenangan Dana TPG

Senin, 24 Juli 2023 09:14 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

PMKRI Cabang Maumere Santo Thomas Morus menggelar aksi demontrasi di Kantor Kepolisian Resort Sikka dan Kejaksaan Negeri Sikka, Senin  (24/7).
PMKRI Cabang Maumere Santo Thomas Morus menggelar aksi demontrasi di Kantor Kepolisian Resort Sikka dan Kejaksaan Negeri Sikka, Senin (24/7). (Mardat)

MAUMERE (Floresku.com) - Aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere Santo Thomas Morus menggelar aksi demontrasi damaindi Kantor Kepolisian Resort Sikka dan Kejaksaan Negeri Sikka, Senin, (24/7) pagi.

Aktivis mahasiswa ini akan menuntut Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Sikka segera menetapkan tersangka kasus dugaan penyelewengan dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) tahap 1 triwulan 1 tahun 2023 sebesar Rp 642 juta.

Sebelum bergerak menuju ke dua titik aksi yakni Kantor Kejaksaan Negeri Sikka dan Mapolres Sikka, aktivis PMKRI Maumere akan berkumpul di titik kumpul di Marga Juang 94 Maumere.

PMKRI Cabang Maumere Santo Thomas Morus menggelar aksi demontrasi di Kantor Kepolisian Resort Sikka dan Kejaksaan Negeri Sikka, Senin  (24/7). (Foto: Mardat)

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia(PMKRI)Cabang Maumere Santo Thomas Morus menilai, mendesak dan menuntut :

1.Aparat penegak hukum(Kepolisian dan Kejaksaan) segerah menangkap para pencuru dana sertifikasi guru.

2.Aparat penegak hukum(Kepolisian dan kejaksaan)tidak boleh tebang pilih dalam mengusut tuntas kasus penggelapan dana sertifikasi guru.

3.PMKRI mendesak pihak aparat penegak hukum(Kepolisian dan Kejaksaan) agar secepat mungkin menetapkan para tersangka pelaku penggelapan dana serifikasi guru.

4.PMKRI  menilai bahwa fenomena saling tuding menuding dan lempar tanggung jawab yang dipertontonkan oleh bendaraha, operator dan mantan Kadis PKO di hadapan para guru dan masyarakat sikka mencerminkan watak pejabat publik yang tidak bertanggung jawab.

Pantauan media ini para demontrasi  gagal bertemu dan beraudiens dengan Kapolres Sikka karena Kapolres sikka sedang tidak berada di Mahpolres Sikka. (Mardat). ***