Mekkah
Sabtu, 24 Desember 2022 14:37 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
JEDDAH (Floresku.com)-Dua orang dilaporkan tewas dalam banjir bandang besar yang melanda kota pesisir Jeddah di Arab Saudi pada Kamis karena tingginya curah hujan.
Juru bicara pertahanan sipil Saudi di provinsi Mekkah mengumumkan kematian tersebut di Twitter dan mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah kecuali untuk keperluan mendesak.
Banjir juga menyebabkan penundaan penerbangan di Bandara Internasional King Abdulaziz, penutupan sekolah dan memblokir jalan menuju Mekkah, kota paling suci Islam, lapor media pemerintah.
Menurut Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi, curah hujan di wilayah selatan Jeddah antara pukul 08.00 dan 14.00 pada hari Kamis, yang mencapai 179 milimeter, adalah "tertinggi" yang pernah tercatat. Itu melebihi jumlah curah hujan yang tercatat pada tahun 2009 ketika puluhan orang tewas dalam banjir bandang.
Gambar yang diposting ke media sosial pada hari Kamis menunjukkan mobil-mobil tersapu di sepanjang jalan melalui aliran air yang deras. Bandara Internasional King Abdulaziz kota mengatakan bahwa "karena kondisi cuaca, keberangkatan beberapa penerbangan telah ditunda" dan mendesak penumpang untuk menghubungi operator untuk naik. -jadwal terkini.
Badan Pers Saudi resmi (SPA) melaporkan sebelum fajar bahwa sekolah-sekolah di kota akan ditutup, karena hujan diperkirakan akan berlanjut sepanjang hari.
Sekolah juga ditutup di kota terdekat Rabigh dan Khulais "untuk menjaga keselamatan siswa laki-laki dan perempuan", kata SPA.
Sekolah kerajaan berada di tengah ujian akhir, namun sekolah telah ditutup secara nasional pada hari Rabu setelah Raja Salman mengumumkan hari libur menyusul kemenangan mengejutkan Arab Saudi atas Argentina di Piala Dunia. Jeddah, kota berpenduduk sekitar empat juta orang yang terletak dekat dengan Laut Merah, sering disebut sebagai "pintu gerbang ke Mekkah", tempat jutaan orang menunaikan ibadah haji dan umrah setiap tahun.
Hujan badai musim dingin dan banjir terjadi hampir setiap tahun di Jeddah, di mana penduduk telah lama mengeluhkan buruknya infrastruktur. Banjir menewaskan 123 orang di kota itu pada tahun 2009.
Pada November 2017, polisi Jeddah menerima 11.000 telepon pada suatu pagi setelah hujan deras mengguyur kota tersebut.
Tahun lalu, penurunan suhu di Arab Saudi juga mengakibatkan banjir di banyak bagian Jeddah. Warga Saudi menggunakan tagar #جده_الان (Jeddah sekarang) untuk membagikan video kondisi cuaca ekstrem, dan tagar yang sama digunakan pada hari Kamis. (Sumber:www.middleeasteye.net).
7 bulan yang lalu
9 bulan yang lalu
2 tahun yang lalu