Don-Marianus Usung Program Lanjutkan Pembangunan, Rakyat Nagekeo Jangan Ragu Pilih Mereka

Sabtu, 26 Oktober 2024 18:37 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

don-marianus.jpeg
Don-Marianus, calon Bupati dan Wakil Nagekeo periode 2024-2029. (Tim Media Paket Yes Jilid 2)

MBAY (Floresku.com) – Hari ini, Sabtu (26/10) tepat sebulan lagi, warga Nagekeo menentukan pilihan, siapakah yang pantas menjadi Bupati dan Wakil Bupati pada periode 2024-2029.

Memang, untuk Pilkada Nagekeo, Rabu, 27 November 2024, ada empat pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati, putra-putra terbaik Nagekeo.

Namun, dari keempat paslon tersebut, hanya ada satu yang terbaik dan paling pantas diberi mandat untuk menjadi pemimpin Nagekeo untuk masa lima tahun ke depan.

Paslon manakah itu? Berdasarkan rekam jejak, kinerja selama pemerintahan periode 2018-2023, karakter dan kompentensi, tak dapat disangkali bahwa Johanes Don Bosco Do dan Marianus (Don-Marianus) atau Paket Yes Jilid 2, adalah pilihan yang paling tepat.

Mengapa? Jawabannya dapat disimak dari visi, misi dan program kerja sebagaimana dibeberkan berikut ini.

VISI DON-MARIANUS

Mewujudkan Nagekeo The Heart of Flores sebagai kabupaten yang sejahtera, nyaman, dan bermartabat lewat sektor pertanian dan pariwisata.

PROGRAM KERJA DON-MARIANUS

Program kerja Don-Marianus diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan Tahun 2025-2029:

  1. Indeks Pembangunan Manusia dinaikan menjadi 70 point dari 67,07 pada tahun 2023.
  2. Tingkat Kemiskinan diturunkan menjadi 5 persen dari 12,33 persen pada tahun 2023.
  3. Angka Pengangguran Terbuka (TPT) ditekan menjadi 3% dari 3,54 persen pada tahun 2023.
  4. Laju Pertumbuhan Ekonomi dinaikan menjadi 7 persen dari 3,12 pada tahun 2023.
  5. Rasio Gini ditekan menjadi dibawah 0,30 persen dari 0,338  persen pada tahun 2023.
  6. PRDB per Kapita dinaikan menjadi Rp25 juta dari 16,078 juta pada tahun 2023.
MISI DON-MARIANUS

Untuk mencapai sasaran Pembangunan akan dilakukan melalui :

MISI 1: Transformasi Sosial: Pembangunan Fondasi Transformasi Sosial melalui dua Program Prioritas: 

1). Pemenuhan Pelayanan Dasar Kesehatan dan Pendidikan 

2).Perlindungan Sosial serta Pengentasan Kemiskinan dan Stunting dengan Satu Sistem Registrasi Sosial Ekonomi dan Perlindungan Sosial Adaptif Terintegrasi. Tiga Program prioritas ini akan dilaksanakan melalui beberapa Game Changers (sesuatu yang merubah situasi secara signifikan dalam pencapaian Visi Misi) berikut :

a.Kesehatan 

  1. Menurunkan angka stunting dibawah 3 persen, melalui pemberian tablet tambah darah sejak haid pertama remaja putri, peningkatan peran UKS (Unit Kesehatan Sekolah), peningkatan pengetahuan masyarakat dan pendampingan khusus bagi keluarga miskin.
  2. Peningkatan status RSUD Aeramo menjadi Tipe B sebagai salah satu rumah sakit rujukan di Pulau Flores.
  3. Pengembangan Rumah Sakit Pratama Raja menjadi Trauma Center (Fasilitas yang disediakan guna menangani pasien khusus yang mengalami trauma/kecelakaan) dan Acute Care (Perawatan jangka pendek untuk kondisi mendesak).
  4. Perbaikan/rehabilitasi 27 Pustu yang sudah teridentifikasi dari total terdapat 34 Pustu.
  5. Peningkatan status Polindes menjadi Pustu untuk beberapa desa yang berdekatan
  6. Perluasan Integrasi Layanan Primer (ILP) untuk seluruh Puskesmas dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat. Proses ILP dilaksanakan mulai dari janin, lahir, remaja, dewasa, dan tua.
RSUD Aeramo

b.Pendidikan

  1. Melanjutkan kerjasama dengan mitra strategis untuk fokus pada kelas awal untuk meningkatkan kemampuan menulis dan membaca serta meningkatkan kemampuan memahami dan menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar dan menganalisis informasi yang ditampilan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya).
  2. Percepatan wajib belajar 14 Tahun (2 tahun sebelum SD dengan menyatukan Kober dan TK) serta melanjutkan agenda pengalihan status TK swasta yang memenuhi syarat untuk menjadi TK Negeri.
  3. Revitalisasi SKB (Sangggar Kegiatan Belajar) dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), untuk peningkatan kualitas angkatan kerja.
  4. Pengembangan ekosistem pendidikan Vokasi yang terintegrasi antara pendidikan menengah kejuruan dengan pendidikan tinggi yang memiliki prodi perguruan tinggi di bidang Science, Technology, Enginering, Art, and Matematic (STEAM) yang sesuai dengan komoditas unggulan wilayah. Akademi komunitas garam di Nggolonio akan dikembangkan menjadi POLITEKNIK.
  5. Melanjutkan kerjasama dengan mitra strategis di bidang pendidikan seperti Brewton Institute untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris di tingkat SMP.
  6. Menyediakan beasiswa kepada 200 anak dengan tingkat kemiskinan terendah (Desil 1) berdasarkan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsoseg) dan tenaga kependidikan untuk kuliah di Universitas Terbuka (UT).
  7. Meningkatkan cakupan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan seperti Satpam, tenaga operator dan pustakawan serta perluasan di sekolah-sekolah dibawah Kementerian Agama.
SDK Malasera, Desa Nata Ute setelah direnovasi

c.Perlindungan Sosial dan pengentasan kemiskinan.

  1. Perlindungan Sosial        dengan pemanfaatan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) sampai di tingkat desa.
  2. Pemanfaatan data Regsosek dalam penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstreme.
  3. Pembangunan Rumah Aman untuk perlindungan dan rehabilitasi bagi Perempuan dan anak korban tindak kekerasan.
  4. Penguatan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) sampai di tingkat Desa/Kelurahan melalui peningkatan peran Pendamping PKH (Program Keluarga Harapan), TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, TAGANA (Taruna Siaga Bencana) serta Pekerja Sosial lainnya untuk membantu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin, rentan miskin, berkebutuhan khusus dan menghubungkan mereka dengan program-program perlindungan sosial, penanggulangan kemiskinan yang diselenggarakan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan mereka.
  5. Mempertahankan capaian hak akses seluruh masayarakat Nagekeo untuk memiliki kesehatan yang berkualitas tanpa tekendala permasalahan biaya. (Universal Health Coverages/UHC).
  6. Menambah cakupan peserta BPJS Tenaga Kerja sampai di tingkat pengurus RT,  Linmas, petani, nelayan dan pelaku UMKM sampai dengan Desil 6 pada data Regsosek.
  7. Melanjutkan kerjasama dengan relawan PMI (Pekerja Migran Indonesia) dan mitra strategis untuk mencegah human trafficking/perdagangan orang serta perlindungan bagi tenaga kerja AKAN (Antar Kerja Antar Negara) dan AKAD (Antar Kerja Antar Daerah).

MISI 2: Transformasi Ekonomi: Pembangunan Fondasi Transformasi Ekonomi melalui tiga Program Prioritas: 1). Pengembangan Ekosistem Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru di Ring of Kota Mbay, Ring of Ebulobo, Ring of Koto, Ring of Lena dan Ring of Kota Djogo-Kinde 2). Pengembangan Ekosistem Riset dan Inovasi daerah yang Mendukung Hilirisasi SDA. 3). Pengembangan Ekosistem Usaha yang mendukung Produktivitas Tenaga Kerja dan mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tiga Program prioritas ini akan dilaksanakan melalui beberapa Game Changers (sesuatu yang merubah situasi secara signifikan dalam pencapaian Visi Misi) berikut :

a.Peningkatan Peran Ilmu Pengetahuan, teknologi dan inovasi

  1. Penetapan peta jalan Ekonomi hijau dan ekonomi biru di Ring of Kota Mbay, Ring of Ebulobo, Ring of Koto, Ring of Lena dan Ring of Kota Djogo-Kinde.
  2. Melanjutkan kerjasama dengan lembaga pendidikan, lembaga swasta, NGO, lembaga penelitian dan mitra strategis lainnya dalam rangka pengembangan perekonomian masyarakat
  3. Pengembangan digital untuk pengembangan perekonomian

b.Industri:

Mengoptimalkan Industri olahan dari produk unggulan daerah seperti :

  1. Tenun ikat, Aneka anyaman, Pertukangan kayu, besi, mebel, dan rumah.
  2. Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perikanan dan Kelautan.

c.Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan

Sebanyak 51 persen penduduk Nagekeo bekerja di sektor pertanian maka :

  1. Meningkatkan produktivitas padi, jagung, dan hortikultura di Irigasi Mbay. Mbay menjadi eksportir beras, jagung, dan hortikulura untuk Flores.
  2. Meningkatkan produktivitas lahan pertanian di lahan kering.
  3. Menjadikan Malawitu sentra hortikultura selain padi musim hujan. Ketika Waduk Mbay/Lambo beroperasi, Malawitu akan menjadi sentra produksi jagung dan hortikultura selain padi.
  4. Penggemukan sapi. Setiap keluarga petani minimal menggemukkan dua ekor sapi. Bibit sapi dipasok dari sejumlah wilayah pembibitan.
  5. Meningkatkan produksi ayam dan telur untuk pasar Flores.
  6. Meningkatkan produksi babi untuk pasar Flores.
  7. Meningkatkan produktivitas tanaman perdagangan yang sudah ada seperti kelapa, vanili, kopi, dan jambu mete dll.
  8. Mengaktifkan lahan kering untuk tanaman sorgum.
  9. Meningkatkan penangkapan ikan laut.
  10. Meningkatkan budidaya ikan air tawar.
  11. Mengoptimalkan produksi aren dan lontar untuk gula dan minuman.
Destinasi wisata Kota Jogo,. Pengembangannya didukung CSR BRI.

d.Pariwisata

  1. Penguatan sejumlah destinasi/tujuan wisata yang sudah ditetapkan.
  2. Menyelenggarakan event budaya dan olahraga setiap bulan sebagai ajang promosi wisata, dengan menyusun kalender event agar seluruh masyarakyat terlibat dan wisatawan bisa mengatur jadwal kunjungan.
  3. Pembanguan hotel, restoran, dan homestay.
  4. Akan ada acara musik dan budaya buat anak muda setiap akhir pekan di Lapangan Berdikari.
  5. Gencar melakukan promosi pariwisata di berbagai media masa

e.Jasa

  1. Revitalisasi Pasar Danga dan pasar di setiap kecamatan.
  2. Mendorong pertumbuhan usaha Perhotelan, Restoran.
  3. Mendorong pertumbuhan usaha Bengkel motor dan mobil.

f.Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Program ini membantu menggerakkan ekonomi daerah dimana, Permintaan terhadap pangan lokal akan meningkat diantaranya permintaan telur, beras, daging, ikan, sayur dan akan berdampak pada berkembangnya usaha restoran, kuliner, dan akan bergairahnya usaha jasa transportasi. Peluang terbesar pada program ini adalah pengembangan peternakan sapi perah untuk menghasilkan susu di wilayah Boawae dan Mauponggo.

g.Tenaga Kerja

  1. Menurunkan angka pengangguran.
  2. Membangun balai latihan kerja (BLK).

MISI 3. TRANSFORMASI TATA KELOLA

a.Perbaikan Birokrasi Sebagai Palayan

  1. Perbaikan Tata Kelola Birokrasi.
  2. Pengelolaan APBD dengan baik, sehingga Anggaran Daerah benar-benar untuk rakyat, dan bukan  anggaran untuk ASN.
  3. Perbaikan pelayanan publik.
  4. Optimalisasi potensi-potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
  5. Pemekaran kecamatan Boawae, Aesesa, Nangaroro, dan Mauponggo
  6. Pemekaran desa dari desa persiapan yang sudah ada dimana secara tahapan, kita sudah menyelesaikan pemetaan batas desa bersama BIG (Badan Informasi Geospasial).
  7. Perbaikan Tatakelola serta optimalisasi BUMDes

b.Penegakan Hukum

  1. Mendorong lahirnya Lembaga Bantuan Hukum.
  2. Menghadirkan Kantor Kejaksaan, Kantor Pengadilan.
  3. Meningkatkan Literasi hukum.

MISI 4. KETAHANAN SOSIAL BUDAYA DAN EKOLOGI

Lingkungan Hidup.

  1. Konservasi hutan untuk mengatasi kekeringan, abrasi dan kelangkaan sumber mata air seperti menanam bambu, bakau dan lain-lain
  2. Pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu.
  3. Rumah Peradaban yang menampung para pemangku adat dan politisi yang terintegrasi dengan kantor sekretariat Parpol yang berlokasi di Gedung Kapet.

MISI 5. PENGEMBANGAN WILAYAH DAN DUKUNGAN SARANA PRASARANA

a.Bidang infrastruktur

  1. Melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi darat. Pembangunan dan perbaikan jalan antar desa dan antar kampung.
  2. Pembangunan Pelabuhan Marapokot sebagai Pelabuhan Petikemas dan penumpang untuk mendukung Nagekeo sebagai the heart of Flores.
  3. Menopang Pelabuhan Marapokot, dengan pembangunan jalan raya baru untuk peti kemas Marapokot-Anakoli-Ratedao.
  4. Pembangunan Bandara Surabaya II.
  5. Pemenuhan kebutuhan Air Minum di Pedesaan, Perkotaan dan Kecamatan.
  6. Semua rumah terlistriki.
  7. Semua desa ada sinyal telepon/internet.
  8. Bersih dan Perbaikan sanitasi rumah.
  9. Percepatan pembangunan Waduk Mbay/Lambo.
  10. Melanjutkan perbaikan tersier Irigasi Mbay.

b.Bidang Perumahan Rakyat

  1. Pembangunan Rumah baru.
  2. Perbaikan rumah.
  3. Penataan pemukiman kumuh
JANGAN RAGU MEMBERI MANDAT UNTUK DON-MARIANUS

Bertolak dari visi, misi dan program-proram sebagaimana dibeberkan diatas, dan berdasarkan pencapaian di bidang reformasi birokrasi, sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, sektor pariwisata dan lainnya selama pemerintahan periode 2018-2023, sejatinya rakyat Nagekeo  tidak perlu ragu untuk memberi mandat lagi kepada Don-Marianus. 

Sebab, hanya paslon Don-Marianus yang terbukti paling berkompeten dan berkomitmen tinggi untuk melanjutkan proses transformasi Nagekeo.

Keyakinan ini tentu saja bukan sebuah isapan jempol belaka. 

Warga masyarakat dari seluruh peosok kampung dan desa di tujuh kecamatan di Nagekeo, yang ditemui tim media ini, baik secara langsung maupun secara daring,  secara tulus mengakui bahwa Don-Marianus memang telah berbuat banyak demi kemajuan di berbagai bidang, mulai dari pertanian, pariwisata, pendidikan, hingga kesehatan

Sebagai contoh, para petani dari Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)  Km IIb 1 Tengah Desa Marapokot,  seperti Yeremias Wala (Ketua) bersama-sama anggotanya: Antonius Fernandes, Fandy Aha, dan Ignasius  mengucapkan berterima kasih kepada Don-Marinus. Karena melalui program Padat Karya untuk revitalisasi saluran irigasi, para petani dapat menggarap lahan sawah dengan pasokan air yang cukup.

“Sebelum ada parit permanen, banyak petani kekurangan air, karena air tidak mengalir tetapi meresap di dalam got. Sekarang, masalah itu sudah teratas, dan para petani dapat mengolah lahan sawahnya tanpa alami kekurangan air,” ujar Yere Wala.

Salah satu kemajuan nyata yang dibuat Dona-Marianus dibidang kesehatan  adalah pasien rujuk tidak perlu dirujuk ke RS Ende ataupun RS  Bajawa,” ujar Rikard  Sambu.

Saya merasakan sendiri kemajuan yang digerakan oleh Don-Marianus. Pada tahun2019, waktu itu adik ipar saya  di Raterunu ..ibu hamil dan kesulitan  melahirkan di Puskesmas Kaburea. Bayinya sudah meninggal dalam kandungan, lalu ibu hamil itu dirujuk ke RSUD Aerano. Itu sudah 4 hari. Puji Tuhan akhirnya lahir normal. Bayinya memang sudah tidak tertolong..tapi ibunya selamat.Saya membayangkan, kalau di Nagekeo tak ada rumah sakit dengan dokter ahli dan fasilitas lengkap sperti di RSUD Aeramo, maka bisa keluarga kami kehilangan dua-duanya..Terima kasih Don-Marianus. Kami akan tetap  mendorong bapa berdua untuk  melanjutkan perubahan,” ungkap Ame Frantji.

Pengakuan atas perubahan yang dibawa oleh Don-Marianus juga disampaikan warga Kampung Malasera, Desa Nataute. 

“Don-Marianus memang sukes. Buktinya sangat jelas. Dulu kampung ini dianggap udik. Tapi sekarang kampung sudah sama seperti kota, karena  listrik ada, BTS Wifi ada, bangunan  sekolah sudah direvonasi jadi bagus, bahkan ada lapangan volley dengan penerangan sehingga orang muda bisa bermain pada malam hari,” ujar Mateus Meo (80) yang dibenarkan Fransiska Nasa dan Yasinta Mite.

Kesaksisan senada juga disuarakan oleh warga dari banyak kampung lain di seluruh Nagekeo. Mereka berharap Don-Marianus kembali mendapat mandat dari rakyat Nagekeo untuk melanjutkan reformasi dan perubahan yang telah terjadi.

Terus terang, kami tak mau pilih yang lain. Kami hanya ingin Don-Marianus lanjutkan perubahan yang sudah dimulai di Nagekeo,” begitu kata-kata yang terdengar dari mulut  mereka. (Tim Media/Map). ***