Fikes Unika St Paulus Ruteng Gelar Pelatihan BTCLS bagi Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners

Selasa, 15 Februari 2022 09:18 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

PELATIHAN 2.JPG
Suasana pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) di Unika St Paulus Ruteng. (Jivansi)

RUTENG (Floresku.com) - Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng menggelar pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) bagi sejumlah mahasiswa dari Program studi (Prodi) Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi NERS, bertempat di Aula Gedung Utama lantai lima Universiatas Katolik (Unika) Indonesia Santu Paulus Ruteng, pada Senin 14 Februari 2022.

 Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama empat hari (14-17 Februari  2022) dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, David Djerubu, S. Fil.,MA, dengan pembicara utamanya adalah tim dari PT Pelatihan Ilmu Keperawatan Indonesia (PT PIKI) dan juga PPNI DPW NTT. 

Terpantau, seluruh proses kegiatan tersebut berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta pelatihan terlihat mengenakan masker.

Ns. Maria Getrida Simon selaku Dosen keperawatan yang juga ketua panitia BTCLS dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat  kerja sama antara Prodi Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners dengan PT PIKI  dari Jakarta.

"Pesertanya itu terdiri dari 33 orang dengan rinciannya, yaitu: 29 mahasiswa tingkat profesi ners. Ada dua orang alumni dari angkatan kedua tingkat profesi Ners, dan dua orang peserta dari Rumah Sakit St. Yoseph Labuan Bajo,"

Lebih lanjut, Ns. Maria juga mengingatkan kepada peserta pelatihan supaya tetap menaati protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan juga menjaga jarak

"Mengingat bahwa Covid-19 ini belum hilang maka saya berharap agar semua peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik dan tetap memperhatikan atau menaati protokol kesehatan. Lebih dari itu, saya juga berharap agar kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan aman," ungkap NS Maria.

Sementara itu, Pater David Djerubu selaku Dekan fakultas ilmu kesehatan dalam sambutannya menjelaskan tentang poin penting dibalik terselenggaranya kegiatan BTCLS bagi para mahasiswa NERS dan juga keperawatan.

Menurut Pater David, di Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Manggarai karena topografinya yang berbukit sering terjadi bencana alam, seperti halnya tanah longsor. 

Selain itu, kalau diamati dengan baik, lanjut Pater David, ternyata bahwa makin maju sebuah daerah maka makin tinggi pula tingkat kecelakaan lalu lintasnya. 

“Ada banyak sekali pasien korban kecelakaan atau bencana  alam yang  meninggal dalam perjalanan saat hendak dibawa ke puskesmas ataupun rumah sakit. Mengapa mereka meninggal? Jawabannya adalah karena penanganannya kurang beres.”

"Pelatihan BTCLS ini dilakukan supaya mahasiswa Ners dan perawat sungguh-sungguh disiapkan dalam menghadapi kasus-kasus seperti itu.   Jika para mahasiswa memiliki ketrampilan yang baik dalam hal penanganan pasien akibat kecelakaan atau bencana alam maka angka  kematian akibat kecelakaan atau pun bencana alam dapat ditekan.  Pelatihan ini juga secara tidak langsung membantu pihak  rumah sakit atau puskesmas untuk lebih siap  menangani korban akibat kecelakaan ataupun juga bencana alam," cetus P. David.

"Sekarang ini  banyak puskesmas, rumah sakit ataupun juga dinas kesehatan menuntut sertivikat BTCLS ini bagi calon pekerja. Mungkin ada banyak petugas kesehatan yang juga belum memiliki sertifikat BTCLS ini. Namun syukur bahwa kita sudah bisa menyelenggarakan pelatihan ini. Saya berharap  kalau boleh  pelatihan seperti ini dilakukan setiap tahunnya. Dan mudah-mudahan, baik mahasiswa maupun teman-teman petugas kesehatan juga bisa menyadari betapa pentingnya kegiatan pelatihan ini," ungkapnya.

Pater David meminta kepada ketua Prodi agar kalau bisa kegiatan seperti ini juga bisa disosialisasikan di rumah sakit ataupun juga di puskesma-puskesmas supaya para tenaga kesehatan juga sungguh menyadari kegunaan kegiatan pelatihan seperti ini.

"Saya berharap agar agar ketua Prodi bisa sosialisasikan manfaat dari pelatihan seperti ini di rumah sakit-rumah sakit ataupun juga puskesmas-puskesmas sehingga bisa menekan resiko kematian para pasien yang mengalami kecelakaan atau bencana alam," imbuhnya.

Mengakhiri pembicaraannya, Pater David menyampaikan terima kasih kepada para nara sumber yang sudah menyisihkan waktunya untuk memberikan materi dan juga pelatihan bagi para mahasiswa dan juga teman-teman tenaga kesehatan.

"Semoga kedepannya nanti ada waktu juga untuk bisa datang dan memberi pelatihan seperti ini," tutupnya. (Jivansi)***