pariwisata
Minggu, 17 Juli 2022 17:25 WIB
Penulis:redaksi
TAPANULI (Floreskku.com) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melanjutkan sosialisasi Sadar Wisata pada 14-15 Juli 2022.
Kali ini, kegiatan sosialisasi Sadar Wisata dilakukan di Desa Wisata Aritonang, Desa Wisata Sibandang dan Desa Wisata Papande (Kabupaten Tapanuli Utara), serta Desa Merek dan Desa Tongging di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
"Saat ini wilayah Danau Toba menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas yang dikembangkan pemerintah. Untuk itu seluruh penggerak pariwisata harus meningkatkan kesadaran akan potensi pariwisata yang dimilikinya," tutur Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh dalam keterangan persnya, Sabtu (16/7).
"Selain itu, juga meningkatkan kapasitas dalam melayani kunjungan wisatawan, agar berdampak pada kesejahteraan warga yang ada di sekitar kawasan Danau Toba," lanjutnya.
Menurut pria asal Nangapanda, Ende itu, Sadar Wisata, yang terdiri dari 3 pilar yakni Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability), merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan zaman.
Bukan program yang hit and run
Terkait Kampanye Sadar Wisata, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata, Florida Pardosi menyebutkan, ini bukan program yang hit and run.
Namun ini adalah sebuah program holistik yang berkelanjutan. Ruang lingkup Program Kampanye Sadar Wisata terdiri dari kegiatan Sosialisasi, Pelatihan, Pendampingan hingga Apresiasi.
"Setelah menyelesaikan tahapan sosialisasi, akan ada 10 orang terpilih dari tiap desa wisata yang diharapkan dapat menjadi duta pariwisata dan agen perubahan di desa wisata masing-masing," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara, Sasma Hamonangan Situmorang menyampaikan bahwa kawasan Danau Toba dianugerahi keindahan alam dan panorama wisata yang luar biasa dari delapan kabupaten di sekitarnya.
"Untuk itu, pengembangan wilayah ini sebagai Destinasi Super Prioritas harus didukung dengan kesiapan sumber daya manusia penggerak pariwisata, agar pembangunan destinasi yang dilakukan tidak sia-sia," paparnya. (SP/Silvia) ***
8 bulan yang lalu