Tuhan
Sabtu, 01 November 2025 17:55 WIB
Penulis:redaksi

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
(Minggu, 02 November: 2 Mak 12: 43-45; 1Kor 15: 20-24a.25-28; Yoh 6:37-40)
SEHARI setelah merayakan Hari Raya semua Orang Kudus, hari ini kita merayakan peringatan arwah semua orang beriman yang meninggal dalam Kristus.
Kita percaya bahwa ada ikatan rohani di antara kita yang masih berziarah di bumi ini, mereka yang sedang berada dalam proses pemurnian dan umat yang telah menang dalam perjuangan iman dan dimuliakan.
Lalu kita bertanya, mengapa kita mendoakan arwah yang telah meninggal, khususnya arwah orang yang meninggal dalam Kristus?
Pertama, bukan suatu berhala atau kesia-siaan, melainkan sebagai ungkapan iman akan Allah yang hidup. Kita percaya tidak kepada Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Dan, orang yang sungguh percaya kepada Allah yang hidup senantiasa memiliki harapan, kendati pun ia selalu sadar bahwa semua makhluk hidup termasuk manusia tidak pernah bebas dari kematian.
Kedua, kita sadari diri sebagai manusia rapuh. Kendatipun kita punya niat dan tekad besar untuk hidup lurus dan benar sesuai kehendak Allah, tetapi sadar atau pun tidak, kita bisa jatuh ke dalam dosa.
Maka kematian yang adalah jalan menuju perjumpaan dan persekutuan dengan Allah bisa terhalang. Kita mati dalam dosa, maka kita butuhkan silih atas dosa dan pengampunan dari Allah.
Ketiga, orang yang telah meninggal butuhkan doa semua orang beriman, kita sekalian, agar mereka mendapatkan belaskasihan dan pengampunan dari Allah.
Bacaan-bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa mendoakan arwah orang beriman adalah tindakan iman yang didasarkan pada pengalaman iman umat Perjanjian Lama dan tradisi Gereja.
Bukan sekedar buatan atau karangan Gereja Katolik beberapa waktu terakhir ini. Demikian pun intensi-intensi khusus untuk arwah didasarkan pada iman dan praktek umat Perjanjian Lama atau bangsa Israel.
Kitab kedua Makabe menceritakan tentang sikap dan tindakan Yudas Makabe, panglima perang bangsa Israel, yang minta supaya para korban perang dikuburkan secara baik dan didoakan.
Ia juga minta kepada para prajurit untuk mengumpulkan uang yang dapat dikirimkan ke Kenisah Yerusalem sebagai korban persembahan untuk silih dosa dari para pahlawan perang.
Maka doa bagi para arwah didasarkan pada keyakinan dan harapan bahwa mereka akan bangkit dan hidup karena mereka telah bebas dari dosa.
Yudas Makabe juga ingatkan bahwa ada pahala atau ganjaran yang indah dari surga bagi mereka yang meninggal sebagai orang saleh, baik, dan jujur karena mereka berkenan kepada Tuhan. Sebab orang baik dan jujur pasti layak di hadapan Allah dan selalu dikenang oleh sesamanya.
Santo Paulus juga mengingatkan kita tentang pentingnya mendoakan orang beriman karena mereka tidak bisa mendoakan diri sendiri lagi.
Mendoakan orang yang telah meninggal merupakan bentuk perhatian dan cinta kita agar mereka mengalami hidup yang bahagia di hadapan Allah. Sebab semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Dalam Injil Yesus meyakinkan kita bahwa iman yang hidup menjadi jaminan keselamatan abadi. Sebab Ia diutus oleh Bapa ke dunia untuk melaksanakan kehendak BapakNya, yakni keselamatan dan hidup kekal bagi semua orang yang percaya.
Syarat untuk selamat yakni melihat, menerima dan percaya kepada Yesus. Atau hidup dalam persekutuan dengan Yesus.
Dan iman itu mesti hidup dan terungkap nyata lewat tiga tindakan yakni doa, syukur serta amal-berbuat baik, memberi sedekah dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan, khususnya mereka yang sakit, menderita,miskin, terlantar dan terlupakan.
Karena itu, peringatan arwah merupakan perayaan cinta kasih. Kita mengungkapkan cinta kepada Allah yang hidup, dan pada saat yang sama, kita mendoakan dan mengharapkan keselamatan kekal serta hidup yang penuh sukacita bagi semua anggota keluarga dan umat beriman yang telah berpulang.
Dengan demikian, kematian bukanlah akhir hidup yang selalu mencemaskan dan menakutkan, melainkan momen atau saat peralihan yang mesti dilewati dengan penuh harapan akan hidup penuh sukacita bersama Allah.
Semoga Tuhan menyelamatkan semua orang beriman yang telah meninggal dan kita sekalian yang masih berziarah di bumi ini. Amen.
Kewapante, 02 Nopember 2025. ***