Inerie, ‘Piramida Alam’ Yang Menyediakan 'Kemewahan' Bagi Penikmat Alam Pegunungan

Rabu, 05 Mei 2021 17:27 WIB

Penulis:redaksi

ineria3 A.jpg
Gunung Inerie, 'Piramida Alam' di bagian tengah Pulau Flores (Foto: Istmewa)

PEMILIK  akun Instagram @Indoflashlight  pernah menulis begini, “Jika di Garut, Jawa Barat terdapat Gunung Sadahurip yang tersohor karena bentuknya yang menyerupai piramida, ternyata di Pulau Flores pun dapat dijumpai gunung  yang  juga memiliki bentuk mirip bangunan kuno negeri Mesir tersebut.” 

Akun Istagram @Indoflashlight kemudian melanjutkan, “Gunung tersebut bernama Inerie, terletak  kawasan pebukitan,  sekitar lima belas kilometer ke arah selatan dari Bajawa, pusat kota dari Kabupaten Ngada,  Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bentuk Gunung Inerie benar-benar menyerupai piramida dengan pucuknya yang runcing dengan tinggi 2.245 mdpl." 

Sementara akun istagram Semesta Indonesia @bogorsupersociety  menulis, “⁠Jika kamu ingin naik ke puncak Inerie, kamu dapat memulai perjalanan kamu di malam hari atau di pagi hari. Kamu akan disuguhkan dengan momen dimana matahari perlahan naik di balik bukit. Momen yang paling ditunggu-tunggu oleh hikers.”

Kemudian Instagram Semesta Indonesia melanjutkan, “Dari puncak Gunung Inerie, kamu bisa menikmati pemandangan alam yang menakjubkan. Bahkan kamu bisa melihat Pulau Sumba  yang bagian selatan Laut Sawu, 12 jam perjalanan dengan kapal ferry. Dari Desa Watumeze yang berada di ketinggian sekitar 900 meter, perjalanan akan memakan waktu sekitar 3 hingga 5 jam. Jika kamu berencana mendaki Gunung Inerie pastikan kondisi fisik dalam keadaan prima dan perhatikan jalur pendakian serta kondisi cuaca.”

Kemewahan bagi para pendaki gunung

Inerie, gunung berapi yang berada di bagian tengah Pulau Flores memang menawarkan kemewahan bagi para penikmat alam bebas. Terutama bagi mereka yang ingin menjajal kekuatan fisik sekaligus menguji nyali sambil melihat bentangan alam yang indah.

Banyak para pencita gunung yang melakukan pendakian, mengungkapkan bahwa sensasi mendaki Gunung Inerie jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan pendakian di Merapi atau Mahameru, apalagi jika dibandingkan dengan pendakian bertrek mudah seperti di Rinjani.

Walaupun tergolong cukup tinggi, untuk mencapai puncak dari Gunung Inerie hanya diperlukan waktu sekitar tiga hingga lima jam. Hal ini disebabkan karna Desa Watumeze yang dijadikan titik awal pendakian sudah berada di dataran yang cukup tinggi. Biasanya para pendaki memulai pendakian dari dini hari agar sampai di puncak saat matahari mulai terbit. Gunung ini ramai didaki saat musim kemarau atau sekitar bulan Juni hingga Agustus. 

Lanskap Alam yang Mempesona

Jika tak sempat melakukan pendakian, kita juga tetap bisa menikmati lanskap alam yang mempesona. Di sepanjang sisi timur dan utara lereng Inerie terdapat  ngarai yang kedalamannya melbih 100 meter. Uniknya ngarai itu persis di belakang Kampung Jerebuu, sehingga berfungsi  sebagai benteng  pertahan yang perkasa tak bakal bisa ditembusi  musuh. 

Selain itu, dari lereng Inerie ada semacam rangkaian pebukitan terjal yang berjejer ke beberapa  arah yang berbeda. Pebukitan terjal itu menjadi masyhur oleh mitologi generasi manusia Flores (orang Ndadha) pertama yang menduduki wilayah ini dan juga wilayah lainnya di sekitarnya.

Tekstur rangkaian bukit yang bergelombang serta bervariasi dengan lembah menghadirkan daya tarik tersendiri.  Panorama alam Gunung Ineria dan pebukitan serta lembah ngarai yang mengitarinya menghadirkan imajinasi seperti di negri dongeng, bagi siapa saja yang menatapnya.

Hebatnya lagi jika ingin menikmati keindahan lanskap alam ini,   seseorang bisa melakukannya dengan berjalan mendekat ataupun melihatnya dari kejauhan.  Barisan bukit savana yang terjal,   ngarai dalam dengan peopohan rindang,   kabut yang menggantung, dan langit biru adalah kombinasi yang pas untuk memanjakan mata. Pemandangan indah terasa sempurna bila anda berada di kawasan Manu Lalu, yang dijadikan spot foto dan tempat pengianapan yang sudah ditata baik (MLA)  (Bersambung…)