Puisi
Selasa, 23 November 2021 21:30 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
BORONG (Floresku.com) - Selasa, 23 November 2021 adalah hari istimewa Kabupaten Manggarai Timur (Matim). Sebab, pada hari ini, Kabupaten yang dipimpin Andreas Agas dan Jaghur Stefanus itu memasuki usia yang ke-14.
Perayaan Ultah ke-14 ditandai dengan Upacara Apel Bendera dimpimpin Wakil Bupati, Jaghur Seftanus, berlangsung di halaman di halaman Kantor Bupati yang beralamat di Jl. D. I. Panjaitan, Desa Gurung Liwut, Lehong, Rana Loba, Kota Borong.
Hadir dalam upacara tersebut antara lain Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Heremias Dupa, Wakil Ketua I DPRD Manggarai Timur, Bernadus Nuel, Dandim 1612 Manggarai, Letkol Kav Ivan Alfa, S.Sos, Kapolres Manggarai Timur, AKBP Nugroho Arie Siswanto, SH, perwakilan Kejari Manggarai, Sekda Manggarai Timur Ir Boni Hasudungan Siregar, para pimpinan OPD, pimpinan BUMN/BUMD, tokoh agama, tokoh masyarakat dan sejumlah undangan.
Selanjutnya, untuk menyemarakkan perayaah Ultah ke-14 Pemerintah Daerah, dalam hal ini Panitia HUT ke-14 menggelar sejumlah mulai dari pameran hasil kerajinan dan kuliner para pelaku UMKM, pasar murah, pentas seni tari Caci, vocal grup hingga seni musik.
Banyak capaian
Melansir kupang.tribunnews.com, Seretaris Daerah (Sekda) Manggarai Timur, Boni Hasudungan Siregar menjelaskan bahwa dalam HUT ke-14 Kabupaten Manggarai Timur, Pemerintah kabupaten bersama masyarakat mensyukuri karena Manggarai Timur terus bertumbuh dari hari ke hari.
Sementara itu Wakil Bupati Matim, Jaghur Stefanus mengatakan banyak capaian pembangunan sebenarnya perlu disampaikan tetapi tidak perlu disebutkan satu persatu karena keterbatasan waktu.
"Yang paling penting adalah bagaimana tekad, komitmen, dan aksi bersama kita untuk meningkatkan capaian kinerja pembangunan kita selanjutnya," kata Jaghur.
Lebih Lanjut Jaghur, pihak pemerintah terus melakukan evaluasi dan memperbaiki proses penyelenggaraan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan.
"Kita membuka ruang kritik konstruktif secara luas dari siapapun demi terwujudnya kinerja pembangunan yang lebih baik," katanya.
Tidak sensistf
Berbeda dari penyataan Sekda dan Wabup Matim di atas, sebagian rakyat, dalam hal ini para netizen justru mengisi ruang digital dengan suara kritikan. Mereka menyebut bahwa Pemda Matim 'masih tidur' dan para wakil rakyat tidak sensitif dengan kondisi Matim yang masih diselimuti pandemi Covid-19.
Apalagi, belum lama ini, Kabupaten Manggarai Timur mendapat predikat sebagai salah satu kabupaten dengan 15,43 kemiskinan ekstrem, di mana jumlah penduduk miskin ekstrem 44.630 orang, dari total penduduk per 2021, sebanyak 276.155 jiwa.
Dari pantau media ini, diketahui isu yang paling banyak disoroti para netizen adalah pembangunan instrastruktur. Mereka menilai kondisi infratruktur jalan di Matim yang masih sangat jelek.
Perihal kondisi jalan yang rusak, sejumlah netizen langsung mengarahkan kritikannya kepada Bupati.
Facebooker atas nama Neka Temo menulis: “Mereka lagi tidur, anggap saja semua wacana tentang jalan hanyalah mimpi. Saya tidak perna lihat itu bupati MATIM ada kegiatan blusukan seperti pemimpin-pemimpina di daerah lain. Neka hemong dere embong lando kali di lalong, ai kdt areng toko...hahaha”.
“Esstt jangan ganggu Bupati masih tidur, apalagi musim hujan ni tolong pengertiannya,” tulis facebooker, Rizki Riski dengan nada sinis.
Isu lain yang juga mendapat sorotana tajam netizen adalah ketetapan DPRD Matim mengalokasikan dana sebesar RP 1,5 miliar untuk membeli unit mobil baru untuk pimpinan DPRD.
Bagi netizen rencana pembelian tiga unit mobil tidak selaras dengan kondisi Matim saat ini yang dikategori sebagai salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan ekstrim. DRPD dianggap tidak sensitif dengan kondisi keuangan daerah yang minim, terutama untuk pembangunan infrastruktur.
Ironisnya pula rencana pembelian tiga unit mobil justru muncul berbarengan dengan upaya Pemda menajukan proposal bantuan proyek infrastruktu ke Fraksi DPR RI. Belum lama ini, dikabarkan bahwa Wabil Bupati Jaghur Stefanus menyodorkan proposal bantuan proyek infrastktur senilai Rp 52,5 milia untuk pembangunanjembatan Wae Musur, Matim.
“Ketika rakyat Matim minta bangun jalan raya, pemda beralasan bahwa anggaran kurang kakrena pandemic Covid,” ungkap Paulus Yohanes Yorit, politisi PDI Perjuangan Matim sebagai dikutip www.ntt.detakterkini.com.
Kado Puisi
Bahkan untuk Ultah ke-14 Kabupaten Matim, seorang netizen (facebooker) atas mana Eçhùn Harjon memberikan kado berupa sebuah Puisi bernada sinis sebagai berikut:
Hai Manggarai Timur
Kini Kau tampak begitu indah..
Sudah pandai berdandan..
Makin giat mencari muka..
Iya...aku paham...
Kau bukan lagi anak-anak..
Tapi pesan ayah, puber pas-pas saja..
Boleh pacaran, tapi ingat belajar..
Boleh menghayal, tapi jangan lupa kenyataan...
Boleh bergaya, tapi jangan lupa kalau kita orang susah..
Jangan lagi minta beli mobil baru ya Nak...
Kita orang susah...
Kita kerja lagi ya Nak...
Demi aku, kita dan cucu-cucuku..
Jangan minta mobil Nak....
Kita orang susah...
Kau pun masih 14 Tahun.. ***
(FH, diolah oleh Redaksi)