Bupati Manggarai
Rabu, 15 Desember 2021 21:09 WIB
Penulis:redaksi
RUTENG (Floresku.com) - "Misi utama Gereja adalah melanjutkan misi utama Kristus, yakni mewartakan kabar gembira atau kabar baik bagi segenap anggota Gereja atau umat Allah".
Demikian disampaikan pastor Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, RD. Stefanus Sawu sebagaimana tertuang dalam rilis yang diterima Floresku.com, pada Rabu 15 Desember 2021 usai pelaksanaan pembagian sembako bagi kaum disabilitas di wilayah Paroki Narang yang diadakan pada Selasa (14/12).
Menurutnya, setiap anggota Gereja, termasuk kaum disabilitas harus mengalami kegembiraan atau keselamatan sebagai anggota gereja.
“Misi utama Gereja adalah melanjutkan misi utama Kristus yakni mewartakan Kabar Gembira/ Kabar baikbagi segenap anggota gereja/ umat Allah. Dengan demikian setiap anggota Gereja harus mengalami “kegembiraan / “keselamatan” sebagai anggota gereja”, tulis Steve dalam pesan WhatsApp-nya.
Dengan mengangkat tema “Pastoral Kasih bagi Kaum Disabilitas” Pastor Paroki ke-4 Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang itu juga mengatakan bahwa dasar kegiatan pastoral tersebut merupakan implementasi dari program pelayanan Tahun Kasih 2021 sebagaimana spirit pelayanan Keuskupan Ruteng yaitu Omnia In Caritate, istimewanya bagi kaum yang berkebutuhan khusus.
“Paroki Narang sebagai bagian dari Gereja Keuskupan Ruteng, berusaha mengimplementasikan Program pastoral tahun kasih 2021 ini dengan pelayanan dan perhatian khusus terhadap mereka-mereka yang berkebutuhan khusus ini”, jelas pastor Steve.
Ia menambahkan, kaum disabilitas merupakan orang berkebutuhan khusus dan juga merupakan umat Paroki Santa Maria Bunda Segala bangsa Narang yang membutuhkan perhatian dari umat Paroki Narang dan seluruh pengurus Gereja dan Dewan Paroki, sehingga baik keluarga maupun mereka yang hidupnya tidak beruntung merasa diperhatikan dan merasakan kepedulian dari umat lainnya.
“Umat/mereka yang berkebutuhan khusus/disabilitas adalah bagian dari umat Paroki yang mesti diperhatikan oleh sesama warga Paroki (Pengurus Gereja/Dewan Paroki), sehingga mereka-mereka yang berkebutuhan khusus ini, juga anggota keluarga mereka merasa diperhatikan oleh sesama warga Paroki (Pengurus Paroki)”, jelasnya.
Senada dengan itu, Bernadus Gatot Paino selaku staf lapangan seksi Pastoral Sosial Orang Berkebutuhan Khsusus (PSOBK) Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang mengatakan, kegiatan pembagian sembako kepada kaum difabel di Paroki Narang merupakan wujud aksi nyata Pelayanan Kasih Tahun 2021 yang merupakan Tahun Pelayanan Pastoral Keuskupan Ruteng.
“Kegiatan pembagian sembako ini adalah wujud nyata kepedulian Gereja kepada kaum difabel yang ada di Paroki Narang. Kegiatan ini juga merupakan pengejawantahan dari Pelayanan Pastoral Kasih tahun 2021, Keuskupan Ruteng”, kata Gatot.
Dikatakan Gatot lebih lanjut, selain bantuan umat Paroki Narang, kegiatan ini juga dilaksanakan oleh karena dukungan dan bantuan dari RD. Robert Pelita selaku Ketua Komisi Pastoral Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Ruteng, keluarga besar SAMSAT Kabupaten Manggarai dan program Community Based Rehabilitation (CBR) Yayasan karya Murni Ruteng.
“Kegiatan pembagian sembako kepada kaum difabel ini berupa Gula pasir, Sabun Mandi, Susu dan telur, merupakan sumbangan dari umat Paroki Narang, romo Robert Pelita-ketua PSE Keuskupan Ruteng, keluarga besar kantor samsat Ruteng, dan CBR-Yayasan Karya Murni Ruteng”, terang Ketua seksi PSE Paroki Narang itu.
Sementara itu, Koordinator lapangan program Community Based Rehabilitation (CBR) Yayasan karya Murni Ruteng, Sebastianus Hanu mengatakan bahwa sejak awal dalam pelayanan terhadap kaum disabilitas melalui program CBR fokus pada beberapa kegiatan, antara lain: upaya kampanye kesadaran umat/masyarakat akan pentingnya menjaga solidaritas sesama umat sebagai citra Allah yang setara; upaya memandirikan kaum disabilitas melalui pelatihan keterampilan dan bantuan alat bantu.
“Selaku Koordinator lapangan program CBR, saya menyampaikan apresiasi kepada PSOBK Paroki Narang yang telah melakukan kegiatan nyata dalam membantu menyalurkan sumbangan umat. Sejak awal dalam pelayanan terhadap kaum disabilitas fokus pada kegiatan kampanye kesadaran umat untuk peduli terhadap kaum difabel, dan pengurus PSOBK dapat menyalurkan bantuan umat kepada kaum disabilitas. Iini adalah bagian penting dalam menjaga solidaritas sesama umat sebagai citra Allah”, tutur Bastian.
Ia pun berharap agar sistem atau kelembagaan bisa melakukan kegiatan secara berkelanjutan dalam melayani kaum disabilitas yang ada di Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang.
Tidak hanya itu, ia juga berharap agar tetap menjaga kerja sama yang baik dengan semua stake holder yang memiliki kepedulian dan passion yang sama terhadap kaum disabilitas dengan spirit yang sama yakni Venerate Vitam.
“Melalui PSOBK ini diharapkan bahwa secara sistem/kelembagaan ada kelanjutan dalam pelayanan terhadap sahabat disabilitas di tingkat Paroki. Kegiatan dengan pendekatan CBR ini perlu melibatkan banyak pihak dan berjejaringan. Dalam semangat nasional Gerakan disabilitas menuju masyarakat inklusif kita terus mendorong agar semua pihak terbuka dengan keberagaman di lingkungan umat/ masyarakat. Yayasan karya Murni dibawah motto “Venerate Vitam” Haragailah kehidupan terus bergerak untuk menciptakan suatu tatanan kehidupan yang penuh solidaritas, saling mendukung dan saling menghargai sebagai sesama manusia”, tutupnya. (Jivansi). ***
setahun yang lalu