Kupang
Senin, 15 September 2025 21:38 WIB
Penulis:redaksi
MAUMERE (Floresku.com) — Kepala Sekolah SMK Negeri Maumere, Adelbertus Bonus Deo Hasulie, memberikan klarifikasi terkait tiga siswa yang sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit pada Jumat (12/9) usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam keterangannya di ruang kerja, Hasulie membenarkan adanya siswa yang muntah dan diare setelah makan, namun ia menegaskan bahwa penyebab sakit belum bisa disimpulkan sebagai keracunan makanan. “
Saya tidak punya kewenangan mengatakan itu karena keracunan. Itu ranah dokter yang menangani,” tegasnya.
Ia menjelaskan, informasi awal diperoleh dari Koordinator Lapangan dan Wakasek Kesiswaan yang melaporkan kondisi tiga siswa.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, pihak sekolah langsung mengarahkan agar para siswa segera dibawa ke rumah sakit. “Apapun kondisinya, saat ada siswa sakit di jam sekolah, kewajiban kami adalah memberikan pertolongan,” ujarnya.
Meski begitu, Hasulie tidak menutup mata terhadap keterangan siswa yang menyebut aroma nasi, buah, dan telur yang dikonsumsi tidak layak makan.
“Kalau itu pernyataan anak-anak, mungkin benar karena mereka yang merasakan langsung. Tetapi saya pribadi tidak bisa menyatakan penyebabnya tanpa keterangan dokter,” tambahnya.
Terkait pelaksanaan program MBG di sekolah, Hasulie mengatakan pihaknya hanya menerima sosialisasi dari petugas dapur gizi.
Dari total 1.508 siswa, program sementara hanya menyasar kelas X dan XI, sementara kelas XII sedang praktik lapangan. Kesepakatan awal adalah makanan siap satu jam sebelum jam istirahat pukul 10.45 WITA, namun diakui ada kendala keterlambatan distribusi.
“Kadang siswa baru makan jam 11 hingga jam 12. Ini yang sedang kami carikan solusi agar tidak mengganggu proses belajar mengajar,” jelasnya.
Sementara itu, Wakasek Kesiswaan membenarkan bahwa selain tiga siswa yang masuk IGD pada Jumat, keesokan harinya lebih banyak siswa tidak masuk sekolah dengan alasan sakit perut.
Pihak sekolah menegaskan tetap berpihak kepada keselamatan siswa dan menyerahkan otoritas medis kepada dokter untuk memastikan penyebab sakit. (Silvia). ***
2 bulan yang lalu