KOMPAK Indonesia: Undangan RUPS LB Bank NTT Hari Ini Mengangkangi dengan UU PT

Sabtu, 16 November 2024 10:47 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

kpk.jpg
Ketua KOMPAK Indonesia, Gabriel Goa (Dokpri)

JAKARTA (Floresku.com) - KOMPAK (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi)  Indonesia menyesalkan sikap sejumlah oknum ‘pejabat’ dan mantan petinggi Bank NTT yang memaksakan kehendak untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank NTT pada Sabtu, 16 November 2024.

Menurut Ketua KOMPAK Indonesia, Gabriel Goam, pemaksaan kehendak mengadakan RUPS LB Bank NTT Sabtu,16 November 2024 mengkangkangi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT).

Sebab, yang menjadi pengundang RUPS LB adalah  Komisaris Independen yang sudah berakhir masa jabatannya, bukan oleh Komisaris Utama yang sudah lolos seleksi OJK Pusat dan/atau Plt Dirut Bank NTT.

Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi Maladministrasi dan Cacat Hukum di Bank NTT.

Oleh karena itu, keberanian sikap sejumlah Pemegang Saham untuk tidak hadir dalam RUPS LB sebagai wujud dari keaatan hukum patut kita dukung total. 

Mereka juga meminta dukungan Lembaga Hukum dan Ham PADMA (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian)  Indonesia dan KOMPAK Indonesia untuk melaporkan resmi dugaan kuat Maladministrasi RUPS Bank NTT ke Ombusdsman RI dan KPK RI supaya mengambil alih penanganan perkara Tipikor 50 Miliar MTN Bank NTT dari Kejati NTT.

Langkah ini penting karena kredit Macet 100 miliar PT Pundi Mas dan pengambilan uang 1,5 miliar dari Bank NTT atas perintah lisan Dirut Bank NTT untuk Pemprov NTT membiayai peringatan HUT Pancasila di Ende tahun 2022. 

Para Pemegang Saham yang memiliki nurani untuk berantas praktek KKN di Bank NTT sangat mendukung langkah PADMA Indonesia, KOMPAK Indonesia, Penggiat Anti Korupsi dan Pers untuk segera menyelamatkan uang rakyat NTT yang disimpan di Bank NTT agar tidak dirampok oleh sejumlah oknum yang serakah.

Para pegiat anti korpusi perlau mengambil  langkah-langkah cepat dan mendesak supaya: Pertama, segera melaporkan ke KPK RI terkait Dugaan Tindak Pidana Korupsi.

Kedua, melapor ke Ombudsman RI terkait Maladministrasi. 

Ketiga, mendesak Presiden RI segera perintahkan Mendagri Copot PJ Gubernur NTT karena telah melakukan kenyalahgunaan kekuasaan untuk ikut cawe-cawe merusak Bank NTT dan ikut merampok hak-hak ekosob orang miskin NTT.   

Ketua KOMPAK Indonesia Gabriel Goa menegaskan Pj Gubernur NTT Ia harus segera dicopot karena tidak melakukan aksi positif untuk mendukung penyelenggaran Pilkada serentak yang damai dan adil  pada Rabu 27 November 2024 mendatang,  menolong Korban Bencana Erupsi Lewotobi, memberantas mafia Human Trafficking dan mafia BBM Bersubsidi.  (Sandra/SP). ***