labuan bajo
Rabu, 21 April 2021 11:34 WIB
Penulis:redaksi
YOGYAKARTA (Floresku.com) – Hari ini, 21 April 2021, umat Paroki St. Paulus Pringgolayan, Yogyakarta sekali lagi mengirimkan paket bantuan sosial (bansos) untuk kepada para korban bencana alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Selamat malam, berikut kami sampaian rencana kegiatan dukungan bansos ke wilayah NTT sebagai berikut. Rabu, 21 April 2021, TBA pesawat A-1335 landing di Lapangan Udara (Lanud) Adisutjipto, Yogyakarta.
Kemudian pada pukul 15.00, loading barang bansos dari komunitas Indonesia Timur. Posisi barang bansos ada di posko Babarsari. Barang bansos akan diangkut ke Lanud Adisutjipto menggunakan Brimob. Untuk melancarakan kegiatan loading barang bansos ke pesawata disiapkan tenaga relawan asal NTT sebanyak 10 hingga 15 orang .
Kamis, 22 April 202, pukul 07.00 diadakan acara penyerahan bansos secara simbolis dari koordinator PBB mewakili umat Paroki St. Paulus Pringgolayan, Yogyakarta kepada crew pesawat. Acara ini disaksikan oleh pimpinan Lanud Adi, Komandan Korem 072, Komandan Lanal Jogja, Kodim Sleman, PIA AG, Denhanud 474, dan perwakilan Komunitas Indonesia Timur.
Lalu, pada pukul 08.00 pesawat take off dari Lanud Adisutjipto ke Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Sikka, NTT.”
Demikian pesan WhatsApp yang diteruskan oleh Bonefasius Jehandut kepada floresku.com, Selasa, (20/4)
Bambang Iswahyudi Yosep Mikael
Sebagaimana diberitakan media ini (13/4), umat Paroki St. Paulus Pringgolayan, Yogyakarta, terutama yang aktif dalam Peguyuban Berbagi Berkat atau PBB sangat giat melakukan aksi berbagi kasih bagi para korban bencana badai siklon Seroja dan banjir bandang di NTT.
Aksi berbagi kasih umat Paroki St. Paulus Pringgolayan, Yogyakarta dikoordinasi oleh Bambang Iswahyudi Yosep Mikai dan beberapa teman dari kelompok PBB.
“Bambang dan teman-teman PBB bekerja tanpa kenal waktu untuk mengkoordinasikan donasi dari para dermawan. Mereka selalu siap mengambil, mendata, dan kemudian mengatur pengirim bantuan para dermawan untuk para korban bencana di NTT,” jelas Bonefasius Jehandut melalui channel WhatsApp, Rabu (21/4) pagi.
Bambang Iswayudi sendiri adalah pria kelahiran Bukit Menoreh, Borobudur Magelang, 49 tahun yang lalu. Ia lahir dari keluarga petani dengan keterbatasan ekonomi dan informasi.
Bambang Iswayudi juga menjalani pendidikan, juga dalam keterbatasan, hanya dengat semangat yang selalu menemaninya.
Meskipun demikian ia selalu bersyukur atas segala anugerah Tuhan yang telah diterimanya.
“Saya selalu bersyukur kepada Tuhan karena saya telah diberikan kesempatan untuk mengabdi dengan bekerja di bidang pariwisata. Saya bersyukur pula karena dikarunia keluarga kecil (istri dan satu anak) yang sederhana, dalam kesehariannya,” ujar Bambang Iswahyudi sebagaimana dikutip Bonefasius Jehandut.
Rupanya, pengalaman masa kecil yang serba terbatas, dan pengalaman iman merasa diberkati oleh Tuhan itulah yang mengispirasi Bambang Iswahyudi untuk selalu giat menyumbangkan tenaga dan pikiran bagi sesama yang sedang membutuhkan. (MLA, berdsarkan laoran Bonefasius Jehandut dari Yogyakarta).
2 hari yang lalu