NTT
Senin, 26 April 2021 22:58 WIB
Penulis:redaksi
KUPANG (Floresku.com) - Lagu Mars hasil karya Sirilus Wali dari Kupang belum berhasil meraih juara, namun mendapat perhargaan sebagai 6 (enam) besar terbaik tingkat nasional.
“Lomba cipta lagu Mars Perempuan PGRI tigngkat nasional telah selesai. Dewan juri telah mengamati, menimbang dan memutuskan berdasarkan kriteria umum dan khusus. Kriteria umumnya adalah 70 persenpenilaian atas lagu, sedangkan sisanya 30 persen dari vote masayrakat," ungkap Sirilus kepada media ini, Selasa (27/4).
Meski berada di posisi ke-6 dari 34 peserta dari seluruh provinsi, Sirilus mengaku bahwa dirinya merasa belum cukup puas.
“Memang, saya sedikit cemas dengan sistim vote, karena daerah NTT baru saja mengalami gangguan jaringan akibat terjangan badai siklon Seroja. Namun, untuk penilaian materi karya cipta lagu, saya dan teman-teman PS Perempuan PGRI NTT cukup optimistis, karena merasa telah memenuhi segala acuan Kriteria Lomba, mulai dari visi, misi dan sistim melodi yang mudah terjangkau semua umur dan interval lagu sudah standar dengan perhitungan ambitus atau luas wilayah suara terendah dengan nada 5 dan teringgi dengan nada '4 dalam nada dasar A mayor,” papar pria asal Ndangakapa, Kecamatan Nangapada, Kabupaten Ende dengan dana kecewa.
Sirilus Wali memang wajar bersikap demikian, karena diriya cukup makan garam dalam urusan gubah menggubah lagu. Tercatat, ia telah menggubah 38 lagu mars, diluar ratusan lagu gerejani.
Apalagi, banyak orang yang telah menonton video lagu Mars Perempuan PGRI NTT melalui kanal yuotube mengaku sangat menikmati lagu tersebut.
“Lagu yang didesain oleh Sirilus Wali dengan modulasi ke ada dasar D mayor rasanya sangat apik .Disini Ambitus suara terendah dengan nada 1 dan interfal tingginya dengan nada 5.Perhitungan ambitus suara yang sangat mudah dinyanyikany oleh semua umur, apalagi oleh paduan suara sejenis,” ujar Pastor Ferry, misionaris asal Flores di Brasil yang juga penyuka musik.
Komentar juri yang merugikan
Meski menerima dengan lapang dada hasil keputusan akan tim yuri, SirilusWali bahwa dirinya, PS Perempuan PGRI NTT bersama para pendukung, termasuk warga NTT yang tinggal di luar negeri merasa kecewa atas komentar salah seorang dari tim juri yang cukup merugikan peserta lomba dari NTT.
“Karena tidak memperhatikan teks lagu Mars secara jeli, ada juri yang mengatakan bahwa partitur lagu mars dari NTT tidak sesuai antara yang dinyanyikan oleh paduan suara dan teks. Padahal pada teks lagu mars itu semua rambu-rambu dinamika dicantumkan dengan jelas, dan paduan suara menyanyikan sesuai dengan teks lagu,” ungkap Sirilus kepada floresku.com.
“Setelah saya menghubunginya melalui telepon dan menjelaskan bahwa komentarnya pada final perlombaan itu keliru, karena sangat jelas tertulis dalam lagu birama 11 pada kata '"martabart” , sang yuri mengakui secara jujur kalau dirinya keliru dan tidak melihat teks lagu Mars dari NTT secara jeli. Dia pun langsung mohon maaf atas komentarnya yang keliru dan sangat merugikan itu," cerita Sirilus.
Terima kasih
Meski memendam rasa kurang puas, Sirilus menyampaikan terimakasih untuk semua dukungan dan doa dari semua pihak, termasuk para Pasto, Suster, Bruder, orangtua, para guru dan siswa-siswa SMAN 11, SMAK Giovanni Kupang, SMAN 7, SDI Bungawaru, SDK St.Maria Kalabahi, SD GMIT 01, SD GMIT 02 Kalabahi, SD Islam CA Kalabahi, SDK Wololele B, IKEBANA, Ikatan Keluarga Ende Flores, Alumnui SDK Malasera - Nangaroro, Alumni SPGK Frateran Ndao, Kelompok SENDRATASIK, PS.GIOVANNI, IPELMEN, IKB Flobamora Papua, PGRI bersama PS PEREMPUAN PGRI, serta seluruh masyarakat NTT, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri. (MLA)
12 hari yang lalu
24 hari yang lalu