Mengenal Potensi Desa Wisata di Kabupaten Ende

Senin, 13 Juni 2022 11:32 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

ende 1.jpg
Salah potensi wisata desa, di Kabupaten Ende (Elvis Gado Kapo)

ENDE (Floresku.com) - Salah satu daerah yang menjadi perhatian pemerintah di bidang kepariwisataan adalah Kabupaten Ende di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Menurut data Badan Pusat Statitisk (2020), Kabupaten Ende memiliki luas wilayah 2.067,75 km² dan memiliki populasi sebanyak 270.763 jiwa. Secara adminsitratif, Kabupaten Ende meliputi 21 kecamatan dan 278 desa/kelurahan.

Secara topografis,  letak astronomis Kabupaten Ende terletak pada 8°26’24,71” LS – 8°54’25,46” LS dan 121°23’40,44” BT – 122°1’33,3” BT. 

Wilayah Kabupaten Ende termasuk dalam deretan jalur Gunung Berapi seperti  Gunung Berapi Iya yang memiliki ketinggian 637 Mdpl,  dan  Gunung Berapi Mutubusa yang memiliki ketinggian 1.690 Mdpl.

Daerah ini, memiliki kekayaan alam dan budaya yang potensial untuk dikembangkan sebagai desa wisata.

Kabupaten Ende memiliki banyak panorama alam yang masih bersifat alami dan indah mempesona,  sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang untuk berkunjung ke desa. Di berbagai desa dapat ditemukan pesona wisata alam seperti  Pesona Pantai Laut, Pesona Bukit, Pesona Air Terjun, Pesona Petak Sawah, Pesona Gua Kelelawar, Pesona Hutan Lindung, Sumber Air Panas.

Kabupaten Ende juga memiliki banyak situs bersejarah di antaranya sejarah Marilonga, dan sejarah asal-asul suku yang belum dikelola secara baik untuk tujuan pariwisata.

Selain itu di wilayah Kabupaten Ende terdapat banyak perkampungan adat yang mencerminkan suatu norma serta kebiasaan adat istiadat setempat.

Di setipan Kampung Adat ada Sa'o Ria  yang terikat dengan  Nggua (ritual yang berkaitan dengan kegiatan menanam dan memanen hasil tani ). 

Sa'o Ria juga terikat dengan upacara adat inisiaasi seperti kelahiran, pengukuhan status menjadi remaja, upacara perkawinan, upacara kematian,  dan pertunjukan seni baik nyayian dan tarian  yang beraneka ragam.

Lebih dari itu, di setiap desa di Kabupaten Ende terdapat pula  kelompok Tenun Ikat yang merupakan kreasi seni  dalam bentuk gambaran motif.  Selain itu ada pula kelompok - kelompok ekonomi kreatif (ekraf) lainnya  seperti kelompok Anyaman Daun Lontar yang menghasilkan aneka jenis produk kerajinan seperti Tikar dan Tas. Juga ada Kelompok Instan Jahe dan Kelompok Cangkir Bambu.

Berbagai  pontesi wisata di atas akan menjadi hal yang membawa manfaat bagi warga masyarakat desa apabila Pemerintah Daerah Ende dan warga masyarakat  desa mengembangkan Progam Pengembangan dan Pelestarian Wisata Desa.

Desa Wisata dalam konteks wisata pedesaan adalah aset kepariwisataan yang berbasis pada potensi pedesaan dengan segala keunikan dan daya tariknya yang dapat diberdayakan dan dikembangkan sebagai produk wisata untuk menarik kunjungan wisatawan ke lokasi desa tersebut. 

Laporan Elvis Gadi Kapo, Ende***