Kuliner
Rabu, 19 November 2025 21:57 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi

SABU (Floresku.com) - Pulau Sabu di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama ini dikenal sebagai salah satu permata eksotis Indonesia dengan panorama alam yang memukau. Namun, keindahan pulau ini tidak hanya terletak pada pantai, perbukitan, dan budaya yang unik, melainkan juga pada kekayaan kuliner tradisionalnya yang sangat khas. Di antara hidangan yang wajib dicoba wisatawan adalah Wollapa, Lawar Sabu, dan Gula Sabu—tiga kuliner yang mencerminkan karakter masyarakat Sabu yang sederhana namun kaya rasa.
Dari ketiganya, Wollapa menjadi makanan yang paling sering diburu wisatawan. Kudapan manis ini dibuat dari beras yang direndam lalu ditumbuk hingga menjadi tepung halus.
Tepung tersebut kemudian dicampur dengan gula merah atau gula lontar, menghasilkan adonan lembut yang harum. Adonan Wollapa lalu dibungkus rapi menggunakan daun kelapa dan dikukus hingga matang, menciptakan aroma khas yang menggugah selera.
Keunikan Wollapa tidak berhenti pada proses memasaknya. Untuk mendapatkan tekstur legit dan daya tahan yang lebih lama, Wollapa dijemur di bawah terik matahari selama dua hingga tiga hari.
Proses penjemuran ini membuatnya tidak mudah basi dan menambah kedalaman rasa manis alami dari gula lontar.
Dalam bahasa Sabu, Wollapa memiliki makna filosofis. Kata Wo berarti “sebuah” atau “sesuatu,” sedangkan Lappa berarti “lipat” atau “dilipat.”
Dengan demikian, Wollapa dimaknai sebagai makanan yang disajikan dengan cara dilipat—menggambarkan kesederhanaan, kerapian, dan nilai estetika dalam budaya masyarakat Sabu.
Selain Wollapa, wisatawan juga dapat mencicipi Lawar Sabu yang khas dengan bumbu lokal, serta Gula Sabu, hasil olahan pohon lontar yang telah lama menjadi identitas masyarakat pulau tersebut.
Kekayaan kuliner ini menjadi bukti bahwa Pulau Sabu bukan hanya indah untuk dijelajahi, tetapi juga lezat untuk dinikmati. (Sil). ***