Meski Dikenal Sebagai Kabupaten Koperasi, Warga Sikka Belum Sejahtera

Sabtu, 29 Mei 2021 18:06 WIB

Penulis:Redaksi

KOPERASI SIKKA 2.jpg
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka, Yosep Benyamin didampingi Camat Kangae, Jemi Satriawan Sadipun dan Ketua KSP Kopdit Hiro Heling saat membuka RAT XXXII Tahun Buku 2020 di Mai Nari Cafe

MAUMERE (Floresku.com) -Meskipun Kabupaten Sikka dikenal sebagai Kabupaten Koperasi, masih banyak masyarakat Kabupaten Sikka yang hidupnya masih jauh dari kata sejahteraHal itu terbukti pada saat bergulirnya dana Bantuan Langsung Tunai (BLT), banyak warga Kabupaten Sikka yang mengantre di Kantor Pos dan unit-unit pelayanan dana BLT.

Hal itu menunjukkan bahwa banyak warga masyarakat Kabupaten Sikka yang masih mengharapkan dana BLT.

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka, Yosep Benyamin saat memberikan sambutan pada acara RAT XXXII tahun buku 2020 KSP Kopdit Hiro Heling pada Jumat (28/5) di Mai Nari Cafe, Jalan Nai Roa, Desa Habi Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka.

Pada kesempatan itu, Yosep Benyamin mengungkapkan bahwa jumlah koperasi di Kabupaten Sikka mencapai 538 koperasi dan menjadi yang terbanyak di NTT.

Namun, dari jumlah itu, sebanyak 355 koperasi belum memiliki badan hukum, 57 diantaranya tidak aktif, 126 koperasi aktif hingga saat ini.

"Dengan jumlah yang begitu besar, koperasi di Kabupaten Sikka, seharusnya mencerminkan bahwa Kabupaten Sikka adalah kabupaten yang kaya raya. Tidak mengenal bahwa Kabupaten Sikka tidak ada uang, karena uang itu tidak hanya bersumber dari APBD tetapi ada 538 koperasi yang bergerak di bidang bisnis keuangan, artinya uang di Kabupaten Sikka itu ada triliunan rupiah yang dikelola oleh koperasi, dan Hiro Heling termasuk salah satu koperasi yang asetnya juga miliaran," kata Yosep Benyamin.

Dikatakan bahwa sebagai koperasi dengan usaha utama yaitu melakukan simpan pinjam, dirinya berharap agar koperasi-koperasi di Kabupaten Sikka juga melakukan spin off atau perubahan kegiatan, bukan hanya pada usaha simpan pinjam tetapi mengembangkan usaha-usaha lain yang produktif.

"Dimasa pandemi COVID-19, kondisi keuangan negara mengalami gangguan yang sangat signifikan, perekonomian kita ini tergerus, satu-satunya harapan negara ada pada sektor koperasi dan UKM dan sejak tahun lalu, Kabupaten Sikka telah mencanangkan program pemberdayaan UMKM melalui koperasi-koperasi," ujarnya.

Pada kesempatan itu dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa koperasi di Kabupaten Sikka termasuk KSP Kopdit Hiro Heling yang intens mendampingi kelompok-kelompok UMKM. (Ilse Gobang)