Sabtu, 30 Oktober 2021 19:02 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
MAUMERE (Floresku.com) - Nelayan Kabupaten Sikka dan Fishon Cloud Dactory Maumere melakukan ekspor perdana sebanyak 15 ton, terdiri 5 ton Katsuobushi Skipjack menuju Malaysia dan 10 ton Tuna Sashimi menuju ke Jepang, melalui Pelabuhan Ekspor Surabaya.
“Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi masyarakat nelayan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sebab untuk pertama kalinya dalam karir kenelayanan mereka dapat melakukan transaksi langsung dengan pembeli yang ada di Malaysia dan Jepang. Suatu tata niaga yang selama ini nyaris tidak pernah terjadi dan terbayangkan dalam hidup mereka.” Demikian ungkap Dedy Miharja, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim.
Menurut Dedi, semua ini terjadi setelah dalam 1 bulan terakhir fishOn, startup aplikasi perikanan tangkap, masuk ke Kabupaten Sikka dan mulai melakukan pembinaan untuk nelayan Tuna dan Cakalang.
Di Kabupaten Sikka, FishOn juga mengoperasikan factory sharing yang disebut fishOn Cloud Factory, hasil kerjasama dengan KCBS, perusahaan perikanan PMA dari Jepang.
Ceremoni pelepasan ekspor perdana ke Malaysia dan Jepang ini dilakukan di fishOn Cloud Factory (Ex-KCBS) di Jalan Don Slipi, Desa Wailiti, Kab Sikka Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 30 Oktober 2021 pukul 13.00 WITA.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Deputi Bidang UMKM Kementrian Koperasi dan UKM Hanung Harimba, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Dedy Miharja, Wakil Pimpinan Wilayah 8 Bank BNI Mustakim, dan Bupati Sikka Robi Nong serta sejumlah tamu undangan.
Acara dimulai dengan melihat proses pendaratan ikan, kegiatan penimbangan dan sortir, lelang online, proses pengolahan ikan tuna sirip kuning menjadi produk akhir Tuna Sashimi dan pengolahan ikan Cakalang menjadi Katsuobushi Skipjack.
Setelah itu diadakan acara pelepasan ekspor dengan memberangkatkan dua kontainer berisi 5 ton Katsuobushi Skipjack menuju Malaysia dan 10 ton Tuna Sashimi menuju ke Jepang melalui pelabuhan ekspor dari Surabaya.
“Kami hadir ke Kabupaten Sikka dan melepas ekspor perdana UKM Nelayan binaan fishOn ini bertujuan untuk memastikan program agregasi UKM untuk peningkatan ekspor ini betul-betul dapat berjalan sesuai dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM. UKM Nelayan harus kita berikan karpet merah, mulai dari pembiayaan operasional melaut hingga menghubungkan dengan market ekspor” ujar Deputi Bidang UMKM Kementrian Koperasi dan UKM Hanung Harimba.
Hanung menjelaskan bahwa market ekspor produk kelautan dan perikanan ini memiliki permintaan yang sangat besar dan disisi lain nelayan memiliki kemampuan suplai yang baik. Sehingga pemerintah perlu hadir untuk memfasilitasi transaksi antara UKM Nelayan dengan pasar ekspor dapat terjadi dengan baik melalui program agregasi UKM dengan bekerjasama dan melibatkan Bank BNI untuk pembiayaan serta fishOn sebagai platform teknologi.
“FishOn Cloud Factory merupakan inovasi layanan baru dari fishOn untuk pebisnis ikan di dalam dan luar negeri, mereka tidak perlu menghabiskan biaya investasi untuk membangun pabrik dan membina nelayan. Jadi kalau anda ingin berbisnis ikan di Maumere, cukup siapkan modal kerja dan download aplikasi lelang online saja untuk melakukan pembelian ikan langsung ke nelayan.
Setelah itu ikan akan diolah di fishOn Cloud Factory sesuai dengan keinginan pembeli atau pasar.” Demikian dijelaskan oleh Fajar Widisasono, CEO fishOn.
Dikarenakan pembeli tidak hadir di Maumere, fishOn sudah menyiapkan tenaga Quality Control dan curator lelang yang bersertifikat dan professional.
“Konsep QC yang jujur dan professional ini yang menjadi keunggulan fishOn Cloud Factory, sehingga pembeli tidak dirugikan dan nelayan pun juga merasa ini lelang yang jujur dan adil” tambah Fajar.
Bekerjasama dengan BNI Xpora, fishOn Cloud Factory juga menyediakan layanan akses market luar negeri bagi pengusaha yang belum memiliki jaringan pemasaran. Selain itu BNI Xpora juga menyediakan fasilitas pembiayaan ekspor seperti Letter of Credit (LC) dari Bank BNI. Saat ini, pembeli dari Jakarta dan Surabaya. (Mardat)