Paus Leo XIV Sambangi Turki dan Lebanon: Misi Damai, Persatuan, dan Penguatan Umat Kristiani

Rabu, 26 November 2025 09:58 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

lebaon.jpg
Sebuah spanduk di Annaya, Lebanon, menampilkan gambar Paus Leo XIV menjelang kunjungannya ke negara tersebut. (Mohamed Azakir/Reuters)

KOTA VATIKAN (Floresku.com) – Tahta Suci merilis agenda lengkap perjalanan apostolik pertama Paus Leo XIV yang akan berlangsung pada 27 November – 2 Desember 2025. Selama enam hari, Sri Paus akan mengunjungi Turki dan Lebanon—dua negara yang memegang peran penting dalam sejarah Kekristenan dan kini menghadapi berbagai tantangan politik maupun kemanusiaan.

Direktur Kantor Pers Vatikan, Matteo Bruni, menyampaikan bahwa kunjungan ini tidak hanya sarat makna sejarah, tetapi juga menjadi tanda kedekatan Gereja dengan masyarakat lokal yang terus berjuang di tengah krisis. Ia menegaskan bahwa seluruh langkah keamanan telah dipersiapkan dengan matang.

Turki dan Lebanon: Dua Tanah Bersejarah, Dua Realitas yang Butuh Kehadiran Gereja

Perjalanan ini disebut Bruni sebagai “ziarah yang menuntut”.
Turki—tanah kelahiran Santo Paulus—adalah jalur penting Kekristenan perdana dan tempat berjumpanya berbagai tradisi agama.
Sementara Lebanon, yang selama ini dikenal sebagai simbol kerukunan, masih bergumul dengan krisis ekonomi berkepanjangan, luka ledakan pelabuhan 2020, serta ketegangan di wilayah selatan.

Dalam kunjungannya, Paus Leo XIV akan:
• bertemu Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan Presiden Joseph Aoun,
• mengunjungi masjid dan gereja bersejarah,
• serta berdoa di pelabuhan Beirut untuk menghormati para korban tragedi 2020—sebuah gestur yang sangat ditunggu masyarakat Lebanon.

Peringatan 1700 Tahun Konsili Nikea: Titik Puncak Ziarah

Agenda paling bersejarah dalam perjalanan ini adalah perayaan ekumenis di İznik (dulu Nicaea), tempat berlangsungnya Konsili Nikea tahun 325. Di lokasi bersejarah itu, Paus Leo XIV akan berjalan bersama Patriark Ekumenis Bartholomew menuju reruntuhan Basilika St Neophytos.

Doa bersama yang dilaksanakan di depan ikon Kristus dan para Bapa Konsili akan ditutup dengan penyalaan lilin persatuan—simbol komitmen bersama untuk memperkuat dialog dan kesatuan antar-Gereja.

Dukungan untuk Kaum Muda Lebanon

Di Bkerké, pusat Patriarkat Maronit, Sri Paus akan bertemu ribuan kaum muda Lebanon. Pertemuan ini diperkirakan menjadi salah satu acara terbesar selama ziarah, membawa pesan harapan menjelang Tahun Yubileum 2025.

Dialog Antaragama Jadi Sorotan

Pada hari pertama kunjungan, Paus akan menyambangi Diyanet, institusi tertinggi urusan agama Islam di Turki, dilanjutkan dengan pertemuan bersama Kepala Rabbi Turki. Di Lebanon, Bapa Suci juga akan berdialog dengan tokoh Muslim dan Druze.

Selain itu, beberapa agenda simbolis yang sarat pesan damai turut mewarnai kunjungan ini:
• doa di dalam Blue Mosque,
• Misa besar di Volkswagen Arena Istanbul,
• penanaman pohon cemara Lebanon di istana kepresidenan,
• serta kunjungan ke makam St Charbel dan Patung Bunda Maria di Harissa.

Misi untuk Timur Tengah: Suara Damai yang Dibutuhkan

Paus Leo XIV akan didampingi tiga kardinal dan menyampaikan pesan-pesannya dalam bahasa Inggris dan Prancis. Sebagaimana tradisi, konferensi pers akan digelar saat penerbangan pulang menuju Roma.

Bagi umat Kristiani di Timur Tengah—termasuk mereka yang kini bermigrasi ke berbagai negara—kunjungan ini menjadi penguatan moral dan spiritual. Di tengah konflik dan ketidakpastian yang terus berulang, kehadiran Paus Leo XIV membawa pesan sederhana namun kuat:
Gereja tidak meninggalkan umatnya, dan damai selalu mungkin diperjuangkan. (Sandra- Sumber vticannews.va). ***