Pemberlakuakn PPKM di Maumere Mulai Berdampak pada Pedagang Pasar

Rabu, 28 Juli 2021 16:30 WIB

Penulis:redaksi

Editor:Redaksi

Pedagang 22333.jpg
Maria Albina, warga Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Maumere dan lapak dagangannya (Mardat)

MAUMERE (Floresku.com) - Dampak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Maumere Kabupaten Sikka, mulai dirasakan oleh para pedagang di pasar. Pedagang pasar mengaku sepi pembeli usai penerapan kebijakan akibat Covid-19.

Maria Albina,warga Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, saat ditemui Floresku.com di lapak dagangannya, Selasa 28 Juli 2021 menuturkan bahwa selama PPKM, jualannya kurang laku. Hal ini dia alami hampir setiap hari apalagi disaat penyekatan.

“Sekarang ini pemasukan kami sangat kurang skali, kalaupun ada yang terjual,itu pun untuk kebutuhan tiap hari," ungkapnya.

Hal ini yang membuat dirinya sedih, lantaran usahanya minim pemasukan. Situasi yang dialami Mama Maria albina diperparah lantara lokasi jualannya berada di satu tempat yaitu di  Pasar Tingkat.

“Pemasukan kami tiap hari minim skali,mana untuk makan dan biaya anak sekolah, belum lagi untuk keperluan lainnya,” jelasnya. Ibu empat orang anak ini menambahkan, apa yang dia lakukan saat ini hanya semata untuk memenuhi kebutuhan harian.

“Saya hanya bertahan hidup dari jualan ini, yang kita harapkan dari pemerintah tidak ada. Bantuan juga tidak ada,” kesalnya.

Pantuan media ini, situasi di pasar nampak sepi. Hanya ada pedagang serta barang jualan namun nyaris tak terlihat pengunjung yang datang hendak membeli.

Sebagai Informasi, tingginya angka kematian karna Covid-19 di Kabupaten Sikka, membuat Pemerintah Daerah mengambil kebijakan PPKM. Tujuannya untuk menekan lajunya perkembangan kasus Covid-19 yg kian hari terus meningkat. (Mardat)