Flores Timur
Rabu, 12 April 2023 09:02 WIB
Penulis:redaksi
Editor:MAR
LARANTUKA (Floresku.com) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, menjadikan Festival Bale Nagi sebagai ajang promosi wisata religi dan budaya.
Dengan mengangkat tema “Kita Lamaholot, Engko Lamaholot, Torang Hatu Lamaholot”, festival pariwisata ini menggambarkan toleransi dalam keberagaman yang telah dipertegas dalam kesatuan orang Lamaholot.
"Festival Bale Nagi bermaksud untuk mempromosikan tradisi bale nagi atau mudik sebagai peristiwa budaya yang memiliki daya tarik wisata, dan memperhebat promosi tradisi Semana Santa sebagai obyek wisata religi unik dan berwajah multikultural," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur, Katarina Riberu dalam laporannya sebagai Ketua Panitia Festival Bale Nagi, Selasa, 11 April 2023.
Festival Bale Nagi merupakan satu dari tiga festival di NTT yang lolos kurasi dalam ajang Kharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023.
Festival Bale Nagi ini bertujuan menambah daya tarik dan daya dukung wisata religi dan memperluas jaringan global berbasis wisata.
Selain itu, acara pariwisata ini juga bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan dengan pariwisata sebagai penggerak utama, serta memperkuat regenerasi tradisi dan budaya agar lestari dan berkelanjutan.
Festival Bale Nagi 2023 berlangsung di Taman Kota Felix Fernandez selama lima hari, terhitung 11-15 April 2023.
Dalam pelaksanaannya, festival ini memiliki sub tema setiap harinya, yakni Sejarah Nagi pada hari pertama, Nagi Sebagai Rumah Bersama di hari kedua, Regenerasi Budaya Lamaholot untuk Kaum Muda di hari ketiga, Warna-warni Florata di hari keempat, dan Musik Kreatif di hari terakhir.
Katarina berharap semua masyarakat dapat mengambil bagian dalam pelaksanaan Festival Bale Nagi.
Dengan demikian semakin banyak dan luas promosi wisata untuk memperkenalkan Flores Timur.
Pembukaan festival ditandai dengan penyalaan obor oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi. Seremonial pembukaan Festival Bale Nagi diawali dengan karnaval budaya etnik dengan peserta lebih kurang 2.000 orang dari berbagai kalangan. (Mardat). ***
16 hari yang lalu