Yesus
Rabu, 04 September 2024 22:49 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
BANYAK orang berbondong-bondong mengikuti Yesus dan ingin mendengarkan pengajaran-Nya. Kehadiran Yesus pagi itu di pantai danau Genesaret mencatat suatu sejarah baru.
Petrus dan nelayan-nelayan lainnya sedang membereskan sampan dan pukat. Yesus mengganggu kegiatan mereka. Yesus minta Petrus menyediakan sampannya menjadi podium pewartaan dan pengajaran-Nya.
Tanpa pikir panjang Petrus segera melayani Yesus. Setelah pengajaran-Nya, Yesus minta lagi Petrus bertolak ke tempat yang lebih dalam untuk melabuhkan pukatnya guna menangkap ikan.
Yesus ingin agar Petrus.dan teman-temannya mendapatkan ikan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan l keluarga. Sebab sepanjang malam mereka tidak menangkap seekor ikan pun.
Petrus menyetujui permintaan Yesus, kendatipun agak ragu karena sepanjang malam mereka tidak dapat apa-apa. Petrus berkata, "Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga", (Luk 5:5).
Dan, sungguh di luar dugaan. Mereka menangkap banyak sekali ikan sehingga jala hampir koyak, dan dua perahu itu juga hampir tenggelam karena banyaknya ikan di dalamnya.
Hati Petrus mulai terbuka. Ia sadar akan dirinya dan siapa Yesus di hadapannya. Ia tersungkur menyatakan kekecilan dirinya dan sekaligus sembah baktinya kepada Yesus.
Yesus bukanlah sekedar seorang Guru. Yesus adalah Tuhan. Maka Petrus berkata, " Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa", (Luk 5: 8).
Tetapi, Yesus meneguhkan hati Petrus. Yesus melihat Petrus sebagai pribadi yang luar biasa. Ia sungguh taat kepada Yesus dan melaksanakan perintah-perintah-Nya.
Kendatipun lelah dan kecewa, ia bersedia menyediakan sampannya untuk Yesus. Ia pun mau bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala sesuai perintah Yesus, seorang tukang kayu.
Karena itu, Yesus memilih Petrus menjadi murid dan memberikannya misi baru, yakni penjala manusia. Petrus mesti tinggalkan pekerjaannya sebagai nelayan, penangkap ikan dan mulai laksanakan profesi baru.
Yesus berkata kepada Petrus, "Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia",(Luk 5:10).
Sebagai pengikut Yesus kita belajar meneladani Petrus. Kita mesti sungguh percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan mentaati perintah dan ajaran-Nya. Iman dan ketaatan kepada Yesus, Tuhan menjadi syarat utama.
Kita juga mesti memiliki hati tulus, rela berkorban dan mau bekerja sebagai penjala manusia. Kita bekerja untuk memperluas kerajaan Allah di dunia dan membawa banyak orang kepada Kristus.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!
Kewapante, 05 September 2024