Yesus
Jumat, 20 September 2024 22:38 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Inisiatif untuk mengikuti Tuhan dan menjadi murid, bisa berasal dari Tuhan, dan bisa juga dari manusia.
Yang pertama, Tuhanlah yang memanggil lebih dahulu, sedangkan yang kedua, manusia yang datang dan menawarkan diri, tanpa ada panggilan dari Yesus.
Matius atau Lewi adalah seorang pemungut cukai. Ia dan teman seprofesi dimusuhi dan dianggap sebagai orang berdosa karena mereka bekerja untuk orang asing, para penjajah, orang-orang Romawi.
Matius dan rekan-rekannya dituduh menagih pajak dalam jumlah yang sangat besar, sebagian diserahkan kepada penjajah, dan sebagian,kadang-kadang jumlah terbanyak menjadi .milik mereka. Karena itu, mereka dicap berdosa.
Perikop Injil Lukas 9:9-13 melukiskan tentang panggilan Yesus kepada Matius untuk mengikuti-Nya. Yesus tahu profesi Matius. Yesus juga tahu bahwa orang-orang.Yahudi memusuhi Matius dan rekan seprofesi. Tetapi, Yesus tetap saja memanggilnya.
Ketika mendengar panggilan Yesus, Matius segera bangun,.meninggalkan meja cukai dan mengikuti Yesus. Matius tidak tunda-tunda dan beri waktu untuk pertimbangkan panggilan Yesus dengan segala konsekuensinya.
Banyak pemungut cukai dan orang berdosa pun mengikuti keputusan dan jalan Matius. Mereka terlibat dalam perjamuan bersama Yesus. Makan bersama Yesus berarti membangun persaudaraan dan kebersamaan dengan Yesus.
Banyak orang berdosa memilih dan memutuskan untuk tinggalkan cara hidup lama dan mengikuti cara hidup yang ditawarkan Yesus.
Orang-orang Farisi protes. Tetapi Yesus menanggapi mereka dan menegaskan bahwa kehadiran para pemungut cukai dan orang berdosa justeru sesuai dengan tujuan kedatangan-Nya.
"Sebab Dia datang bukan untuk memanggil orang benar/]melainkan orang berdosa", (9:13).
Sebagai pengikut Yesus kita belajar dari Matius, para pemungut cukai dan orang berdosa lainnya. Kita mesti selalu sadar dan akui kerapuhan dan kedosaan.
Kita berusaha selalu datang kepada Yesus. Kita mesti terus-menerus bertobat. Dan tidak tunda-tunda.
Kita juga mesti mengikis sikap sombong, membuka hati dan tidak mengaggap diri lebih baik dan lebih suci daripada orang-orang lain. Kita membiarkan banyak orang supaya datang kepada Yesus.
Yesus datang untuk semua.orang,.khususnya mereka.yang kecil, sakit dan berdosa. Kita pun hendaknya berusaha menjadi sahabat semua orang
Semoga.
Kewapante, 21 September 2024. ***
8 jam yang lalu