Pesan Inspiratif: Orang Yang Rendah Hati Akan Selamat dan Masuk Surga

Selasa, 20 Agustus 2024 07:24 WIB

Penulis:redaksi

gorisss.jpeg
Pater Gregor Nule SVD (Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

PENGALAMAN harian menunjukkan bahwa banyak orang sukses dan kaya sering membusungkan dada dan sombong.  Mereka beranggapan bahwa segala keberhasilan dan kekayaan merupakan hasil usahanya sendiri.

Mereka bekerja dan terus bekerja. Mereka berjuang dan terus berjuang. Mereka tidak butuhkan Tuhan. Mereka juga tidak pedulikan bantuan orang lain.

Mungkin mereka percaya kepada Tuhan. Tetapi sekedar   untuk mengisi waktu luang. Mungkin juga agama dan doa dijalankan hanya sebagai tradisi dan kebiasaan keluarga dan kelompok.

Mungkin karena alasan itu maka Yesus menegaskan bahwa orang kaya sukar sekali masuk ke dalam Kerajaan Surga (bdk. Mat  19, 23).

Inilah tipe orang kaya yang hanya mengandalkan kekuatan dan keterampilan sendiri untuk mencari dan mengumpulkan sebanyak mungkin harta.

Ketika berhasil ia sungguh bangga dan memuji kehebatannya. Apabila gagal ia bisa saja mempersalahkan diri atau pun orang lain. Ia bisa frustrasi dan putus asa. Inilah tipe orang kaya dan orang hebat yang bodoh.

Melalui pesan Khabar Sukacita hari ini Yesus mengingatkan para pengikut-Nya dan kita sekalian bahwa hidup kita ada dalam tangan Tuhan. Kekayaan dan semua milik kita dapatkan berkat penyelenggaraan Tuhan.

Kita mesti sungguh sadar bahwa apa pun kehebatan serta keterampilan yang kita  miliki, kita tetap bergantung pada kuasa Tuhan. Kemampuan otak untuk berpikir, tenaga untuk bekerja, kesehatan dan lingkungan yabg baik untuk melaksanakan rencana-rencana dan bekerja, semuanya berasal dari Tuhan.

Tanpa Tuhan dan penyelenggaraan-Nya tentu kita tidak  berarti apa pun. Maka dalam segala hal kita mesti bersyukur. Apabila berhasil kita bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada sesama yang membantu dan memungkinkan semuanya.

Tetapi, jika gagal kita tidak cepat stres dan putus asa. Kita tidak mempersalahkan diri sendiri dan menuduh orang lain sebagai biang keladi. Apalagi mempersalahkan Tuhan.

Karena itu, kita mesti terus belajar bersikap bijaksana dan rendah hati. Sikap rendah hati dan bijaksana akan menyadarkan kita agar terus berserah kepada Tuhan dan bersyukur kepada-Nya dan berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita.

Silap bijaksana dan rendah hati membantu kita untuk membersihkan hati dari kesombongan dan kebanggaan diri yang fana. Kita hanya bisa hidup, bergerak serta  bekerja dengan baik dan lancar dalam.naungan Tuhan.

Kewapante, 20 Agustus 2024. ***