Pesan Inspiratif: Pelita yang Bernyala Harus Memberi Terang kepada Yang Lain

Minggu, 22 September 2024 22:45 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

nulen3.jpg
Pater Gregor Nule SVD (Dokpri)

Oleh:Gregor Nule SVD

Ketika kita bicara tentang pelita orang-orang dari generasi 30 atau 20 tahun terakhir mungkin tidak punya gambaran atau bayangan sedikit pun. 

Mungkin lebih gampang bagi mereka jika kita bicara tentang lentera atau lilin.

Umumnya pelita dinyalakan untuk memberikan terang dalam ruangan gelap dengan ukuran kecil atau sedang. Tetapi, cahaya pelita hanya bisa punya banyak manfaat jika ditempatkan pada kaki dian atau tempat yang tinggi.

Dalam perikop Injil Luk 8:16-18 Yesus berbicara tentang syarat yang harus dipenuhi supaya pelita yang dinyalakan bisa berguna sebagaimana mestinya.

Pelita itu mesti ditempatkan di atas kaki dian. Jika ditempatkan di bawah tempat tidur atau ditutup dengan tempayan maka tentu tidak ada gunanya.

Iman kita itu laksana pelita yang menyala. Iman akan Allah kita ungkapkan lewat ibadah, pujian dan syukur. Iman juga mesti ditunjukkan dan diwujudkan lewat perbuatan-perbuatan baik.

Ketika iman hanya sekedar dilihat sebagai ungkapan perasaan belaka laksana pelita menyala yang ditempatkan di bawah tempat tidur atau ditutup dengan tempayan maka iman itu tidak  punya banyak artinya.

Iman yang sejati mesti memilki makna sosial demi kebaikan orang-orang sekitar. Iman yang sejati juga mesti dilihat lewat perbuatan baik dan benar.

Sebagai orang beriman sejati, kita.mesti berusaha menjadikan hidup kita bermakna bagi diri sendiri, orang lain di sekitar kita, dan bagi dunia. Semoga!

Kewapante, 23 September 2024. ***