Pesan Inspiratif: Perjumpaan dengan Yesus Mengubah Dukacita Menjadi Sukacita

Selasa, 17 September 2024 06:24 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

nniule2.jpg
Pater Gregor Nule SVD (Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule SVD

Kematian adalah pengalaman kehilangan yang pasti menimbulkan dukacita bagi siapa saja. Dan, umumnya banyak orang terlibat untuk menunjukkan rasa solidaritas dan  membagi dukacita dengan keluarga duka.

Perikop Injil Lukas 7:11-17 melukiskan tentang peristiwa kematian seorang putera tunggal seorang janda. Janda yang kehilangan putera tunggalnya hancur hatinya dan menangis tak tertahankan.

Banyak orang menunjukkan rasa belas kasihan kepada janda malang itu. Mereka ikut dalam iringan perarakan jenasah menuju ke tempat pemakaman. Dengan demikian janda itu tidak merasa sendirian. Meski demikian janda itu tetap saja menangis.

Melihat janda yang menangis Yesus tidak saja menyatakan rasa belasungkawa-Nya. Yesus melakukan sesuatu yang nyata.

Yesus mendekati janda itu dan berkata, "Jangan menangis". Lalu Ia menghampiri jenasah pemuda itu, menyentuhnya dan berkata," Hai pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah", (Luk 7:14).

Pemuda itu segera bangkit dan hidup normal lagi. Dan Yesus menyerahkannya kembali kepada ibunya. Kini dukacita dan tangisan segera berubah menjadi sukacita.  

Perjumpaan dengan Yesus pada setiap liku-liku hidup kita pasti mendatangkan perubahan dan pembaruan. Dukacita berubah menjadi sukacita. Jalan berliku-liku dan rumit berubah menjadi jalan lurus. Dan kegagalan berubah menjadi keberhasilan.

Sebagai pengikut Yesus kita mesti yakin bahwa Tuhan selalu peduli. Tuhan tidak pernah membiarkan kita terlantar. Tuhan selalu berinisiatif menolong, kendatipun kita tidak  memintanya.

Karena itu, kita pun seperti Yesus, hendaknya selalu siap menolong meringankan dan turut memikul beban hidup  orang lain, khususnya ketika ada kematian, kecelakaan dan bencana alam.

Kita mesti segera berinisiatif untuk menolong. Kita tidak perlu menunggu permohonan bantuan barulah kita tergerak hati  untuk mulai membantu. Kita mesti segera membantu. Bantuan khusus ini kita berikan  kepada keluarga duka atau korban bencana alam dan orang sakit berat.

Semoga Tuhan membangunkan kesadaran kita untuk segera menolong pada waktunya.

Kewapante, 17 September 2024