Tuhan
Rabu, 04 Juni 2025 06:36 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule SVD
Yesus adalah Guru dan Pemimpin yang bak dan bertanggungjawab. Dia sangat peduli terhadap nasib para murid-Nya, terutama karena Yesus segera akan meninggalkan mereka.
Yesus kehendaki agar para murid-Nya tetap hidup baik, aman dan damai. Sebab Yesus tahu bahwa para murid akan tetap berada di tengah dunia. Dan, mereka mesti menghadapi banyak hambatan dan masalah.
Perikop Injil Yoh 17: 20-26 melukiskan tentang doa Yesus bagi para murid-Nya. Yesus berdoa agar para murid bersatu sama seperti kesatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Kesatuan Tritunggal menjadi model hidup dan kesatuan di antara para murid dan orang-orang yang telah percaya.
Para murid mesti hidup dalam kesatuan, sehati-sejiwa dan selalu bekerja sama. Mereka mesti percaya kepada Allah yang sama dan berkomitmen untuk melaksanakan misi yang sama, yakni meneruskan misi Yesus serta memberikan kesaksian tentang iman mereka.
Karena itu, orang-orang yang percaya kepada Kristus mesti bijaksana dan berhati-hati. Mereka tetap tinggal di dunia yang penuh cobaan, godaan dan musuh.
Maka Yesus minta agar Bapa di surga menguduskan para murid-Nya. Menguduskan berarti memisahkan dan memelihara mereka.
Sebagaimana Yesus mendoakan para murid-Nya dulu, sekarang Yesus juga mendoakan kita. Yesus tahu bahwa ambisi dan kesombongan bisa menghancurkan para pengikut Yesus sepanjang zaman.
Maka Yesus menyerahkan kita kepada Bapa agar melindungi kita terhadap segala ancaman. Yesus tahu bahwa dunia semakin tidak bersahabat. Ada yang berjuang melawan Allah, serta menyebarkan permusuhan dan kebohongan.
Mari kita hidup sebagai murid-murid yang setia, bijaksana dan selalu terbuka terhadap bimbingan Tuhan. Kita berusaha hidup dalam kesatuan dengan Allah dan di antara kita.
Hanya dengan demikian kita akan berhasil dalam misi perutusan mewartakan khabar sukacita Injil dan menghadirkan Kerajaan Allah di dunia.
Semoga Tuhan Yesus melindungi dan memberkati kita selalu.
Kewapante, 04 Juni 2025