Makanan
Senin, 10 November 2025 22:19 WIB
Penulis:redaksi

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Identitas seorang murid ditunjukkan lewat karya pelayanan sehari-hari. Seorang murid melaksanakan apa saja yang dikehendaki sang Guru.
Seorang murid sejati bekerja terus-menerus tanpa mengeluh serta menuntut perhatian dan balasan yang setimpal. Ia melaksanakan semua pekerjaan untuk melayani sang Guru dan kebutuhan-kebutuhannya.
Itulah sebabnya perikop Injil Luk 17: 7-10 mewartakan tentang syarat menjadi seorang hamba sejati. Seorang hamba sejati rela melakukan semua tugasnya.
Dan setelah melakukan semua pekerjaannya ia mesti bersikap rendah hati dan tidak sombong. Ia mesti berkata, "Aku ini hamba yang tidak berguna, aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan", (bdk Luk 17:10).
Kita adalah murid-murid Kristus. Kita telah memilih untuk mengikuti Kristus. Dalam arti tertentu kita telah putuskan untuk menjadi hamba Kristus.
Menjadi hamba Kristus berarti kita bersedia hidup menurut kehendak Kristus dan melaksanakan rencana-rencana Kristus demi menghadirkan Kerajaan Allah di dunia dan keselamatan umat manusia.
Seorang murid Kristus menyerahkan seluruh waktu dan perhatiannya untuk mewujudkan kehendak dan rencana Kristus.
Kita melakukan semua pekerjaan yang dipercayakan Kristus dengan penuh kesadaran, tanggungjawab dan dedikasi.
Kita menjadi hamba yang baik dan setia. Kita menjadi hamba yang bekerja dengan penuh sukacita dan bebas.
Kita tidak melakukan tugas dan pekerjaan kita secara terpaksa. Kita tidak menuntut pengakuan, ucapan terima kasih dan imbalan.
Kita dipanggil menjadi murid Kristus. Semoga Kristus yang telah memanggil dan menetapkan kita sebagai muridNya memberkati kita sehingga pantas menjadi hamba-hamba yang sejati.
Kewapante, 11 Nopember 2025. ***