Yesus
Selasa, 30 Desember 2025 22:17 WIB
Penulis:redaksi

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Manusia selalu cenderung berpikir bahwa Allah berdiam di surga. Allah jauh dari manusia. Maka ketika menunjuk kepada Allah, manusia cenderung mengangkat mata dan menengadah ke atas.
Akibatnya sering orang merasa jauh dari Allah, dan bahkan Allah dirasa tidak terlibat sedikit pun dalam hidup manusia. Manusia hidup dan berjuang sendiri tanpa intervensi Allah.
Tetapi, perikop Injil Yoh 1:1-18 mewartakan tentang Firman yang adalah Allah telah menjadi Manusia dan diam di dalam dunia, di tengah kehidupan umat manusia.
Allah sungguh terlibat di dalam kehidupan manusia, Ia menjadi sama seperti kita dalam segala hal kecuali dalam hal dosa sehingga Ia dapat membebaskan kita dari dosa dan mengangkat kita menjadi anak-anak Alllah.
Melalui peristiwa inkarnasi Allah menjadi daging dan hidup sebagai Manusia. Ia mengalami segala pengalaman kita. Ia mengalami kekecewaan, penolakan, penderitaan dan kematian.
Dengan demikian, Ia mengajarkan kita untuk menjalani seluruh pengalaman hidup kita dengan penuh kesabaran dan syukur.
Melalui peristiwa inkarnasi Allah menjadi Manusia dan diam di tengah-tengah kita. Allah sungguh dekat dengan kita.
Allah sungguh peduli teehadap nasib kita. Dan Allah mau mengangkat martabat kita dari kehinaaan sebagai akibat dosa menjadi mkhluk yang bermartabat.
Kita bersyukur kepada Allah yang selslu hidup bersama kita. Allah yang terlibat dan selalu peduli terhadap kehidupan dan kebaikan kita. Allah yang selalu dekat dengan kuta.
Semooga Yesus, Allah yang telah menjadi Manusia, menyertai dan memberkati kita selalu.
Kewapante, 31 Desember 2025