Roma
Sabtu, 11 Juni 2022 20:40 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
JAKARTA (Floresku.com) – Sabtu, 11 Juni 2022 pukul 17.01 Padre Marco SVD dari Vatikan, Roma membagikan video unik yang menggambarkan penampilan para siswi Madrasah Alya Negeri I Flores Timur Wawerang – Adonara, Flotim menari diringi musik SELEN RO.
Para siswi Madrasah Alya Negeri I Flores Timur Wawerang menampilkan SELEN RO berkenaan dengan acara Syukur Purnabakti, Martin Tupen, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur.
“Budaya adalah perekat identitas sebuah komunitas dan sebuah bangsa. Menuju Lamaholot dan Flotim yang semakin seni, semakin rukun, damai dan maju. Cinta Flotim.Cinta Lamaholot”, tulis Pastor yang sejak 2007 lalu menjadi anggota Dewan Kepausan Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue, PCID) di Vatikan.
Selain sebagai keterangan video, kalimat tersebut menegaskan maksud video ini dibagikan.
Pesan di balik video tari SELEN RO para siswi Madrasah Alya Negeri I Flores Timur Wawerang – Adonara ini adalah setiap warga komunitas dan bangsa wajib mencintai budayanya sendiri.
Sebab seni budaya adalah penguat identitas, perekat kebhinekaan dan penguat kerukunan beragama di komunitas dan masyarakat bangsa.
Buah karya Padre Marco
Boleh jadi di sebagian warga masyarakat penikmat musik di Flores Timur dan Lembata maupun Nusa Tenggara Timur pada umumnya belum mengetahui bahwa SELEN RO yang viral di media sosial beberapa waktu lalu adalah buah karya Padre Marco.
“Lagu Selen Ro viral jadi begini berkat kerjasama saya dengan ade Ancis Matarau dan para musisi di Univilson Maumere. Kalau saya sendiri, tentu tidak akan viral seperti saat ini”, ungkap Pastor Katolik asal Lewouran, Flotim itu sebagaimana dikutip www.radarntt.co, 29 Oktober 2020 lalu
“Semua berkat kerja sama kami bertiga yang baik, sekalipun hanya lewat WhatsApp,” ungkapnya lagi.
Untuk diketahui, Padre Marco, pada Bulan Juli 2007 Padre Marco resmi bergabung dengan Dewan Kepausan Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue, PCID) di Vatikan. Ia menjadi orang Indonesia pertama di Kuria Tahta Suci Vatikan.
Selain menangani Desk Islam di Asia dan Pasifik, sejakt tahun 2015 lalu ia mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Presiden Yayasan Nostra Aetate yang bertugas untuk memajukan Pendidikan Perdamaian dan Pembentukan Duta-duta Perdamaian dari berbagai agama non-Kristiani bertempat di Kota Roma dan Vatikan.
Di luar dari tugas-tugas tersebut, Padre Marco yang memiliki hobi di bidang musik dan sport ini juga adalah seorang Cerimonial liturgi dari Paus Fransiskus di Vatikan. (MAP) ***