Petrus Kamlasi, Sosok Ideal untuk Bawa NTT Keluar dari Kemiskinan

Minggu, 13 Oktober 2024 21:51 WIB

Penulis:redaksi

kamlasi23.jpg
Petrus Kamlasi (kedua dari kanan) saat berdialog dengan warga Maumere, Sabtu (12/10) malam. (Silvia)

MAUMERE (Floresku.com) - Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Berdasarkan data BPS, NTT berada di posisi ketiga provinsi termiskin di Indonesia pada September 2022, dengan persentase penduduk miskin sebesar 20,23 persen. 

Oleh karena itu, NTT butuh seorang pemimpin yang punya visi, dengan misi yang jelas untuk mengentaskan kemisninan. Selain itu, NTT juga butuh sosok pemimpin yang mau dekat dengan rakyat, mendengar apa kata yang paling diharapkan oleh warga masyarakat.

Selain, miskin, penduduk NTT juga terjerat masalah kesehatan yang pelik. 

Pada tahun 2024, pemerintah pusat menargetkan angka prevalensi stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) turun menjadi 35,5 persen.

 Namun, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka prevalensi stunting di NTT justru meningkat menjadi 37,9 persen. 

Hal ini membuat NTT menjadi provinsi kedua dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia setelah Papua Pegunungan. 

Terkait kesehatan, NTT juga adalah provinsi dengan pasokan air, baik air untuk pertanian maupun air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.

Hingga kini masih banyak daerah di NTT yang selalu mengalami kesulitan untuk mendapat pasokan air untuk pertanian dan air bersih. 

Nah, sosok yang dapat memberikan harapan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi NTT saat ini adalah Simon Petrus Kamlasi.

Brigadir Jenderal TNI AD, berusia 49 tahun itu,  saat ini memang menjadi calon gubernur Provinsi NTT untuk periode 2024-2029.

Harapan besar digantungkan ke pundak Petrus Kanisus  memang bukan tanpa aasan.

Pasalnya, ia adalah sosok calon gubernur yang menaruh perhatian sangat serius pada masalah kemiskinan, masalah pendidikan dan masalah kesehatan, termasuk masalah  ketersedian air bagi pertanian di NTT.

Mengutip EnbeIndonesia, dalam tatap muka dengan warga Sikka di Jalan Eltari pada Sabtu malam (12/10), Kamlasi menegaskan pihaknya menaruh perhatian sangat serius pada ketersediaan air bagi pertanian di NTT.

"Daerah ini harus terutama (diperhatikan) tata kelola air. Sumber-sumber air jangan sampai banyak yang langsung ke laut, tapi dia harus masuk ke embung-embung yang banyak supaya kita punya cadangan air di daratan.

"Dengan teknologi pompa hidram, pertanian lahan kering kita bisa diperdayakan dan ke depan kita akan perbanyak lagi. Saya pikir lahan tidur kita terlalu luas dan hanya bangun pada saat musim hujan saja, lalu petani tidak menanam pada musim kemarau. Saya pikir, lahan kita tidak perlu tidur lagi. Saatnya kita bersama-sama membangunkan lahan-lahan kita. Semua itu kunci utamanya ada di air.

"Semua potensi air yang ada di lembah dan sungai akan dipompa ke tempat yang tinggi lalu dialirkan ke kebun masyarakat. Teknologi saat ini sudah semakin canggih di bidang pertanian dan bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat.

"Lewat pompa hidram yang kita buat ini, kita gunakan lagi teknologi yang hemat air. Jadi hanya jagung saja yang hidup tapi rumput tidak bisa hidup karena panas matahari yang luar biasa di wilayah kita.

"Teknologi hemat air itu adalah irigasi tetes. Kita juga akan bangun banyak embun untuk menampung air hujan. Diupayakan ketika hujan yang sedikit itu, kita tahan di darat lewat embung agar banjir tidak langsung le laut," tutur Kamlasi.

Kamlasi, calon gubernur ini sangat rekomended karena ini filosofinya bangun NTT, filosofi air?

Untuk diketahui, putra asli Desa Sunu-TTS ini, mempelopori program TNI AD Manunggal Air, proyek pompa air

 yang dikerjakan Angkatan Darat (AD), dan telah dibangun di 3,000 titik air di Indonesia dan 400 titik air di seluruh pelosok NTT.

"Untuk NTT dikerjakan dengan biaya sendiri dan itu sudah jadi dan akan tetap jalan semua itu karena bentuk kepedulian saya. Ya uang saya sendiri, mulai dari kantong sendiri, kenapa saya peduli?

"Sudah 28 tahun saya sampai jadi kolonel, naik jadi brigjen, kampung ini (NTT) masih begitu saja, masih susah air kan kita semua. Saya punya program siaga air, tata kelola air artinya sumber sumber air jangan sampai kelaut tapi dia harus masuk ke embung-embung supaya kita punya cadangan air di daratan.

"Bukan penggiring anggaran APBN datang ke sini. Kalau itu sudah pastilah. Kerjaan wakil rakyat, siapa yang mewakili ya wajiblah untuk membahagiakan dapilnya dan itu mudah, tinggal ngomong-ngomong saja, kawal-kawal saja jadi," papar Kamlasi.

Dia pun meminta masyarakat NTT untuk tidak ragu, sebaliknya yakin pada kemampuannya membangun NTT dalam perannya sebagai gubernur (jika terpilih).

Kamlasi adalah pemegang  rekor MURI di bidang air, pada 2015 atas pemasangan pompa hidrolik di berbagai wilayah Indonesia (1.345 titik), termasuk NTT (15 titik).

Kamlasi bersama calon wakilnya Andreas Garu (Paket Siaga) diusung oleh koalisi partai NasDem, Gerindra, PKB, dan PKS.

Seperti folosofi air, Kamlasi memiliki sifat lembut namun kuat, memiliki fleksibilitas yang adaptif terhadap lingkungan. Dalam berbagai tradisi, air melambangkan konsep-konsep mendalam, seperti kehidupan, ketenangan, dan kebijaksanaan.*** (Silvia)