Minggu, 10 Juli 2022 22:00 WIB
Penulis:redaksi
JAKARTA (Floresku.com) - Prajurit Dua (Prada) Marinir Daniel Dalu Ritan dilahirkan pada 26 April 2000, di Malaysia. Ia adalah anak keempat dari lima bersaudara. Ayahnya bernama (Alm) Dominikus Dadu Ritan dan ibunya, Fransiska Sabu Mare.
Saat Daniel berusia dua tahun, ayah Dominikus Sabumare memboyongnya dan seluruh anggota keluarganya yang lain kembali ke Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama karena sang ayah tutup usia, meninggalkan keluarga dalam keadaan miskin.
Kondisi demikian memaksa ibu Fransiska meninggalkan semua anaknya, Daniel dan saudara-saudaranyanya yang lain, demi mengadu nasib sebagai pembantu rumah tangga di negeri jiran Malaysia.
Saat ditinggal sang ibu ke Malaysia, pengasuhan anak-anak pun diambilalih oleh kakak kandung Daniel yang baru saja menamatkan SD.
Walau baru saja menamatkan SD, sang kakak memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi semata-mata karena harus berjuang mengasuh dan menafkahi adik-adiknya.
Sehari-hari sang kakak bekerja serabutan, mulai dari memotong rumput di pinggir jalan, menjadi pembantu di rumah tetangga, atau pekerjaan lainnya. Pokoknya ia siap mengerjakan apapun sesuai kesanggupan tenaganya, apabila ada yang membutuhkan tenaga atau jasanya.
Ketika ada di antara adik-adiknya jatuh sakit, sang kakak berjuang mencari obat berupa dedaunan di hutan untuk mengobatinya.
Bila ada waktu senggang secara bersama-sama, mereka pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar untuk dijual di kota.
Syukur, apabila di hutan mereka bisa menangkap hewan liar untuk dikonsumsi sebagai penambah protein hewani bagi tubuh mereka.
Kemudian, si kecil Daniel pun bersekolah. Mula-mula ia memasuki Taman Kanak-Kanak Rosa Delima di Desa Lamika, SD Katholik Lamika, SMPN Demon Pagong, dan melanjutkan ke tingkat pendidikan menengah atas di SMA Katholik Bhaktyarsa Maumere, Sikka, NTT.
Setelah tamat dari SMA, Daniel pun memutuskan mendaftar menjadi seorang prajurit TNI AL.
Seleksi pun berjalan sebagai mana mestinya hingga Daniel pun dinyatakan berhak mengikuti tes terakhir di Lapetal Malang.
Pada Jumat, 08 Juli 2022, di lapangan Kesatrian EWA Pangalila Kodikmar, Gunungsari, Daniel menyelesaikan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) XLI TA 2022 .
Bukan hanya itu, ia pun berhasil menyisihkan 248 siswa lainnya untuk meraih predikat siswa terbaik.
Dengan demikian Danel ia resmi menjadi seorang Prada Marinir, prajurit petarung Korps Marinir yang siap membela bangsa dan negara.
Harapan Prada Marinir Daniel adalah ingin melanjutkan kariernya menjadi prajurit intai amfibi.
Ia juga mengharapkan bahwa suatu hari kelak, dia dapat bertemu kembali dengan ibunya, tercinta.
"Pulanglah Mama, kami anak-anak sangat merindukan kasih sayangmu," ujar Daniel dengan nada rindu. (Penulis: Yosafat RH)***