Presiden Jokowi
Jumat, 03 Juni 2022 13:25 WIB
Penulis:redaksi
BAJAWA (Floresku.com) -Dalam rangkaian acara kunjungan kerjanya ke Kabupaten Ngada, Rabu, 1 Juni 2022, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo berkunjung ke Kampus Bambu Turetogo, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),
Kampus Desa Bambu Agroforestri terletak di daerah Turetogo di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada. Berdiri di atas lahan satu hektar, kampus tersebut dibangun oleh Yayasan Bambu Lestari (YBL), organisasi nirlaba yang sejak 1993 telah aktif mengampanyekan dan mewujudkan bambu sebagai solusi lingkungan dan solusi ekonomi bagi masyarakat pedesaan di NTT.
Dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi dan Ibu Iriana berkesempatan melihat berbagai produk bambu, seperti sepeda bambu yang dinamai Spedagi, bambu laminasi yang dapat digunakan untuk tiang, dinding, hingga lantai.
Selain itu, Presiden melihat paparan tentang konservasi kekayaan bambu endemik Indonesia, dan pentingnya bambu bagi restorasi lahan, konservasi air dan mitigasi perubahan iklim, termasuk melalui penanaman di areal perhutanan sosial dan lahan-lahan kritis.
Presiden dan Ibu Iriana kemudian mendapatkan penjelasan mengenai Kampus Bambu Turetogo dari Arief Rabik yang merupakan Ketua Yayasan Bambu Lestari (YBL).
Dalam penjelasannya, Arief memaparkan terkait sistem laminasi bambu dan teknologi bambu yang bisa menggantikan kayu. Menurut Arief, Presiden mengapresiasi dan menyambut baik sistem tersebut.
“Tanggapan Pak Presiden positif, beliau menanyakan tentang beberapa teknologi-teknologi dan bagaimana caranya untuk membangun pabrik berbasis desa dan laminasi,” ujar Arief dalam keterangannya sebagaimana dikutip www.presidenri.go.id, Rabu, 01 Juni 2022.
“Saya berterima kasih banyak atas kunjungan Pak Presiden ke Kampus Desa Bambu di Turetogo, Flores, Ngada,” ungkapnya.
Penasihat Senior Yayasan Bambu Lestari Noer Fauzi Rachman menyampaikan bahwa Kampus Bambu selain tempat melatih mama-mama Bambu, juga tempat untuk melatih pemangku kepentingan lainnya di sektor industri bambu rakyat.
“Kampus Bambu ini menjadi tempat di mana kita melatih Mama-mama Bambu dan anak muda mulai dari pengalaman pertama melakukan pembibitan bambu berasal dari tunas, pembesaran hingga praktek pengelolaan hutan bambu lestari. Kemudian juga pelatihan bagi pendamping lapangan pandu-pandu bambu, kemudian juga pemerintah daerah, multi sektor yang lain, termasuk mengorkestrasi industrinya.” ucap Noer Fauzi Rachman.
Presiden juga berdiskusi dengan Direktur Eksekutif Yayasan Bambu Lestari (YBL) Monica Tanuhandaru dan Ahli Taksonomi Bambu LIPI Profesor Elizabeth Anita Widjaja.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden dan Ibu Iriana juga berkesempatan meninjau langsung proses pengawetan bambu dan produk hasil olahan bambu.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, dan Bupati Ngada Andreas Paru. ***
3 bulan yang lalu
4 bulan yang lalu