Proyek Air Minum
Jumat, 12 September 2025 07:07 WIB
Penulis:redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) — Proyek pembangunan perumahan subsidi di Dusun Merombok, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, menimbulkan kekhawatiran besar akan keselamatan lingkungan dan nyawa masyarakat setempat.
Fungsi utama Jalan Inspeksi saluran irigasi di kawasan itu kini rusak akibat perubahan fungsi yang tidak sesuai dengan tujuan awal.
Jalan yang semestinya hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki, pesepeda, dan petugas pemelihara saluran irigasi, kini dilewati kendaraan berat pengangkut material pembangunan rumah.
Seorang petani lokal, ARF, kepada media mengungkapkan kegelisahannya, “Jalan Inspeksi itu harusnya jadi jalur pengaman sungai.
Tidak boleh dilintasi mobil atau motor, apalagi kendaraan berat. Sekarang dinding saluran irigasi mulai bergeser, dan sampah berserakan di mana-mana. Siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan ini?”kata ARF (11/09).
Tidak hanya kerusakan fisik, warga juga mengkhawatirkan potensi banjir dan kerusakan lahan pertanian yang selama ini menopang kehidupan mereka.
Alfan, warga lain yang juga petani, menyatakan bahwa desain pembangunan rumah di atas bukit sangat berisiko.
“Developer memang menempatkan rumah di puncak bukit agar terlihat menarik, tapi mereka lupa soal limpasan air hujan dan erosi. Jika tidak ada sistem drainase dan penanaman yang tepat, rumah-rumah itu bisa runtuh. Lebih parah, limpasan air dan sampah dari perumahan ini akan merusak saluran irigasi di bawahnya,” ujar Alfan.
Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan. Beberapa tahun lalu, kawasan Merombok pernah dilanda banjir besar akibat hujan deras yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.
“Kalau limpasan air dari perumahan ini tidak diatur, kami yang tinggal di dataran rendah pasti yang akan menanggung akibatnya. Nyawa kami jadi taruhan,” tambah Alfan dengan nada cemas.
Masyarakat setempat mendesak pemerintah dan pihak pengembang untuk segera melakukan evaluasi dan perbaikan pada proyek ini sebelum bencana yang lebih besar terjadi.
Jika dibiarkan, pembangunan perumahan subsidi yang seharusnya menjadi solusi justru bisa menjadi sumber bencana lingkungan dan sosial yang mengancam masa depan Labuan Bajo. (Vian Dalang). ***
16 hari yang lalu