Selasa, 03 Mei 2022 12:33 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
ORONG (Floresku.com)-Tilir adalah salah satu kampung yang terletak di wilayah Kabupaten Manggarai Timur, Kecamatan Borong yang punya lumbung pangan. Banyak komoditas pertanian yang dapat dijadikan andalan ekonomi masyarakat setempat.
Kampung Tilir, Desa Benteng Riwu itu terkenal dengan komuditas seperti, kopi, padi, cengke dan tanaman sayur-sayuran.
Tobias Numal, Pegiat Pupuk Organik yang juga Ketua Pastoral Sosial Ekonomi (PSE) Paroki Tilir mengatakan, tanaman holtikultura ini secara khusus dikembangkan di kebun pastoran paroki St. Robertus Tilir dengan luas lahan mencapai tiga setengah hektar.
Lokasi lahan sangat strategis dihiasi sayur-sayuran tampak hijau dan buah-buahan seperti tomat, terung, dan lombok yang tumbuh subur memanjakan mata.
“Di tengah peradaban pertanian yang serba teknologi dan serba kimia ini, kita mesti kembali mengembangkan pertanian organik sebagai pilihan utama dalam usaha pertanian. Kita bisa lihat hasilnya sekarang, sayur-sayuran tumbuh dengan subur, buah-buhan pun juga demikian. Tentu saja tanaman holtikultura yang dipupuki dengan pupuk organik sangat penting bagi kesehatan konsumen,” Ungkap Tobias kepada Floresku.com pada Senin, 2 Mei 2022.
Romo Feri, selaku Pastor Paroki Tilir mengatakan “petani di wilayah ini hanya butuh sedikit saja sentuhan untuk merancang kesejahteraanya. Sebab secara Sumber Daya Alam sebetulnya sudah sangat mendukung. Tinggal Sumber Daya Manusianya saja yang perluh ditingkatkan lagi,” tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan SDM ini, PSE Paroki telah mengadakan pelatihan cara pembuatan pupuk organik bagi semua kalangan, baik OMK, Sekami maupun Masyrakat umum.
Dalam beberapa hari terakhir, menurut dia, PSE Paroki Tilir terus berupaya memperbanyak stok pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran kambing, serbuk kayu, jerami, dan daun-daun yang dicaca untuk difermentasi menjadi pupuk organik.
“Kebun paroki yang digarap oleh PSE Paroki ini hanyalah kebun contoh untuk masyarakat sekitar. Sejatinya mereka harus melihat dan mereka kembangkan di lahan masing-masing,” jelasnya.
Maria Sedis, Wakil PSE Paroki Tilir juga mengomentari terkait pentingnya pupuk organik bagi pertanian masa kini.
“Kita berharap supaya para petani mulai menggiati pupuk organik. Proses pembuatannya tidak ribet kok, intinya kita punya semangat kerja dan berani memulai. Kita mesti keluar dari kebiasan menggunakan pupuk kimia. Pupuk kimia itu berbahaya karena bisa mematikan unsur hara tanah," komentar Maria yang juga pernah menerima Piagam Penghargaan atas jasanya di bidang lingkungan hidup dalam rangka memperingati hari Kartini di Kupang pada 21 April 2022 lalu. (Filmon Hasrin).