Tuhan
Rabu, 11 Desember 2024 20:29 WIB
Penulis:redaksi
Oleh. Boy Waro
Pulang
Rehat sejenak
Kembali menyulam rindu
Di sela-sela sibuk
Pulanglah meskipun sibuk menumpuk.
Luka
Kau kah yang menyapaku selamat pagi?
Ketika aku tertunduk karena tubuh yang rapuh.
Kau kah yang berbisik ketika aku tak mampu menanggalkan baju lama?
Ah Tuhan peluk lah jiwa yang rapuh
Kuatkan hati yang rakus.
Pulihkan luka yang membusuk.
Sepenuh hati
Akan ada hati untuk tetap menanti
Di setiap detik yang tak akan berakhir
Meskipun letih yang selalu menanti
Tetapi setia akan sepenuh hati.
Rapuh
Tuhan peluklah pilu ku
Pulihkan luka ku
Lupakan kataku
Ketika aku tak mampu menghapus luka ku
Sebab aku rapuh.
Tuhan kita satu
Cintaku adalah nyala lilin di malam kelam
Cintamu adalah sujud di waktu fajar
Kita sama-sama mengucapkan amin
Tetapi kita beda iman.
Menyerah
Mungkin menyerah engkau pilih?
Aku ingin tersenyum tulus.
Tersenyum manis tanpa luka
Lepas semua angan sendu yang terus menerus.
Hilang
Rindu tawa yang telah rajut bersama
Yang harus ku relakan pergi
Yang tidak perlu ku nantikan lagi
Tidak mungkin bersama lagi
Lupa
Terbang
Hilang.
Adakah?
Adakah dia yang mampu menghapus air matamu?
Adakah dia yang selalu menyayangimu ?
Adakah dia selalu menyapamu di sela rindu
Yang bertabur kala kamu sedang gabut?
Hanya ada Dia yang selalu ada untukmu setiap waktu.
Doa seorang pemabuk
Tuhan yang baik biarkan rinduku memeluk jubahmu
Biarkan sakit ku melekat pada sepatumu
Sebab aku seorang pemabuk yang hanya melepaskan luka pada sebotol arak
Lalu lupa dan terluka. ***