RD Cesch Alfonsus G. Djo : Sengsara Yesus Membawa Harapan Baru

Minggu, 28 Maret 2021 09:38 WIB

Penulis:redaksi

DR DJO.JPG
RD ALFONS DJO

HOMILI MINGGU PALMA: PEKAN SUCI  2021

Bacaan Injil: Markus: 14:1-15:47 

 SENGSARA YESUS MEMBAWA HARAPAN BARU 

Umat beriman yang terkasih dalam Kristus Tuhan 

Kita telah memasuki Pekan Suci. Hari Minggu Palma menjadi hari pertama dalam Pekan Suci ini. Pada hari ini Gereja mengajak kita semua untuk mengenang peristiwa Kristus Tuhan memasuki kota Yerusalem untuk menggenapi misteri paskah-Nya. 

Hari ini juga kita diajak untuk merenungkan kembali sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Pertanyaan masih adakah harapan itu? Sangat kuat mewarnai Perayaan Minggu Palma ini, ketika kita mengenangkan kembali drama pengadilan dan penyaliban Tuhan kita Yesus Kristus. 

Kita tahu drama pengadilan dan penyaliban Yesus dipenuhi dengan kebohongan dan kekerasan yang merajalela. Sekian kuatnya kebohongan dan kekerasan itu, sehingga seakan-akan tidak tersisa lagi ruang bagi kebenaran, bagi keadilan, bagi cinta kasih. 

Di dalam drama pengadilan dan penyaliban Yesus, segala sesuatu dijungkirbalikkan: yang benar disalahkan, yang salah, seperti Barabas, dibenarkan dan dibebaskan. Orang-orang yang diharapkan membela yang benar, karena memang ada kemampuan untuk itu, seperti misalnya Pilatus, ternyata lebih suka mencari aman, dan ketika semakin kuat tuntutan agar Yesus disalibkan, walaupun Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun, ia mengabulkan tuntutan itu. 

Maka, dihadapan drama pengadilan dan penyaliban Yesus ini, pertanyaan ini sangat menantang kita: masih adakah harapan bahwa apa yang baik dan benar akan menang?

 Pertanyaan yang sama ini sangat kuat terasa di tengah kehidupan kita, bahkan mungkin akan makin kuat di masa-masa mendatang. Kita ambil satu contoh, ketika dunia sedang dilanda pandemic covid 19, kita merasa sedikit lega: ada harapan bahwa vaksin untuk covid ini sudah ada dan sebagian dari kita sudah divaksin. 

Akan tetapi, meskipun vaksin covid ini sudah ada ternyata sampai saat ini pandemic ini kian mengganas, dan masih ada sesama kita yang harus mati akibat covid ini. Kita bisa sampai pada titik nol dan mempertanyakan: masih adakah harapan itu? Dunia kita sakit, masyarakat kita sakit, kemanusiaan kita sakit. Itulah suasana yang membuat kita kehilangan harapan.

Umat beriman yang terkasih dalam Kristus Tuhan       

Mari kita melihat kembali drama pengadilan dan penyaliban Yesus. Ada sisi lain yang patut menjadi perhatian kita, yang patut menjadi pegangan kita, yang patut menjadi kekuatan harapan kita. 

 Dalam drama pengadilan dan penyalibanNya Yesus tidak melawan segala pembohongan dan kekerasan terhadap diriNya dengan kekerasan dan kekuatan keAllahanNya. Yesus menghadapi semuanya itu dengan KASIH, dengan kasih tanpa batas: ”Begitu besar kasih Allah bagi dunia ini, sehingga Ia menyerahkan PuteraNya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia”.  Hanya kasihlah yang bisa menyelamatkan dan membebaskan manusia dari segala belenggu yang membutakan dirinya, termasuk belenggu kebohongan dan kekerasan. Kasih itulah kekuatan harapan kita. 

Yesus memang disalibkan, tetapi Ia bangkit. Itulah kekuatan harapan para rasul, yang tetap bertahan, walaupun kecil, bahkan dari yang sedikit itu, berkembang sekian besar umat Allah, ke seluruh pelosok bumi, sampai ke wilayah kita, dan tak ada satu kekuatan jahatpun yang mampu mengalahkannya. Itulah kekuatan harapan kita juga, yang hari ini berkumpul di sini, bahwa tak ada sesuatupun yang mustahil, di dalam perjuangan kita untuk menjadi lebih baik, baik itu menyangkut diri kita sendiri, maupun keluarga kita, masyarakat kita, dunia sekitar kita. 

Ziarah puasa kita menuju Paskah adalah ziarah kita untuk berpegang pada kekuatan harapan bahwa diri kita yang sakit, keluarga/rumah tangga kita yang sakit, masyarakat kita yang sakit, dunia kita yang sakit, akan sembuh di dalam tangan Tuhan kita Yesus Kristus yang bangkit. Mari kita berani berharap: berharap akan adanya perubahan di dalam diri kita sendiri, di dalam keluarga kita, di dalam tubuh bangsa kita, di dalam dunia kita. Itulah sesungguhnya iman.  Mari kita memasuki Pekan Suci ini dengan penuh iman, dengan penuh harapan akan kasih Yesus yang bangkit dan membangkitkan kita. 

Tuhan Memberkati

*RD Cesch Alfonsus Goa Djo adalah  Pastor Rekan Paroki Salib Suci Maurole, Keuskupan Agung Ende, Flores.