NTT
Senin, 18 November 2024 15:20 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
MAUMERE (Floresku.com) - Rektor Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero Maumere, Pater Dr. Otto Gusti Madung, SVD angkat bicara masalah sampah medis di RSUD TC Hillers Maumere yang sampai saat ini masih belum diselesaikan.
Menurut Pater Otto, masalah sampah medis di RSUD TC Hillers Maumere yang tidak ditangani dengan baik adalah bukti bahwa kesadaran dan kepeduliaan pemerintah dan masyarakat kita tentang lingkungan masih sangat rendah.
“Kita sedang menghadapi krisis lingkungan hidup yang sangat serius, termasuk persoalan sampah. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan dan manajemen sampah yang baik masih sangat rendah,” ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini, dia melanjutkan, negara punya peran dan tanggung jawab untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup yang bersih.
“Tapi bagaimana hal ini bisa dijalankan jika negara sendiri gagal mengelolah sampah yang ada di wilayah tanggung jawabnya seperti secara terang benderang ditunjukkan lewat amburadulnya managemen sampah di RSU TC Hillers, Maumere,” katanya lagi.
Pater Otto menyayangkan, rumah sakit yang diharapkan menjadi contoh dalam pengelolaan sampah, malah berperilaku sebaliknya.
“Rumah sakit adalah tempat di mana masyarakat mendapatkan perawatan kesehatan yang baik. Tapi bagaimana masyarakat bisa percaya pada rumah sakit jika sampah saja tidak dapat dikelola secara profesional.,” ujarnya.
“Ini persoalan serius menurut saya,” tandas Pater Otto.
Pater Otto mengatakan, Paus Fransiskus dalam Seruan Apostolik Laudato Si menekankan pentingnya merawat bumi sebagai rumah kita bersama.
“Itu berarti ketidakpedulian terhadap urusan sampah adalah bukti kegagalan kita untuk melihat bumi sebagai rumah bersama yang diciptakan oleh Tuhan untuk kebaikan umat manusia," ujarnya.
Informasi terbaru
Sementara itu, Kepala Kantor Dinas Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sikka, Paulus Prasetyo memberikan informasi terakhir terakhir masalah sampah di RSUD TC Hillers, Maumere.
“Tadi malam hasil konfirmasi dengan Pak Avelinus/KTU RSUD disampaikan bahwa sesuai permintaan rekanan yangg akan mengangkut sampah medis, semua sampah medis harus dipak ulang dalam karung dan ditimbang. Jadi pihak RSUD sekarang dalam proses melakukan pengepakan itu. Menurut dia dalam minggu ini bisa selesai," Paulus Prasetyo menerangkan.
"Semoga bisa segera ditangani dan terkait sampah ini waktu kita rapat di DPRD informasinya sudah ada pihak ketiga dari Labuan Bajo yang mau angkut sampahnya," katanya lagi kepada media ini Senin (18/11) pagi.
Senin (18/11) siang, media ini kembali mengkonfirmasi ke Aqulinus Kepala Dinas Lingkungan hidup.
Aqulinus mengatakan, “Saya barusan bertemu dengan Pak sekretaris RSUD TC Hillers Maumere, dan melihat lokasi kondisi sampah. Sampah-sampahnya memang sudah dipilah pilah, Menurut penjelasan dari Pak Sekertaris, pada hari Rabu (20 November, red) petugas teknis (yang akan memperbaiki insinator) dari Surabaya tiba di Maumere. "
"Sambil menunggu perbaikan insinator, pihak rumah sakit juga sudah koordinasi dengan vendor yang di Labuan Bajo. Kabarnya, vendor dari Labuan Bajo sudah mengirimkan mobil angkut lewat kapal roro. Kita berharap semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.
Namun informasi Kadis Lingkungan itu berbeda dengan informasi yang diperoleh media ini dari sebuah sumber di Labuan Bajo.
Sampai saat berita ini ditayangkan, pihak vendor di Labuan Bajo belum mengirimkan mobil angkut.
Bahkan, per tanggal 11 November 2024 proses pelelangan pengakuan sampah melalui E-katalog sudah dibatalkan oleh pihak Rs Tc Hillres Maumere. (PY/Sivia). ***
5 hari yang lalu
sebulan yang lalu