Renungan Harian Katolik, Senin, 17 Oktober 2022: Kekayaan Sejati

Minggu, 16 Oktober 2022 20:08 WIB

Penulis:redaksi

Rembrandt_-_The_Parable_of_the_Rich_Fool.jpg
Orang kaya yabg bodoh (Rembrand/My Catholic Life)

Peringatan wajib, Santo Ignatius dari Antiokhia, Uskup dan Martir

“‘Kamu bodoh, malam ini hidupmu akan dituntut darimu; dan barang-barang yang telah kamu persiapkan, milik siapa semuanya itu?’ Demikianlah bagi orang yang menimbun harta untuk dirinya sendiri tetapi tidak kaya dalam hal-hal yang penting bagi Allah.” Lukas 12:20-21

Bagian ini adalah tanggapan dari Tuhan kepada orang yang memutuskan untuk menjadikan kekayaan duniawi sebagai tujuannya.

Dalam perumpamaan ini, orang kaya memiliki panen yang begitu melimpah sehingga dia memutuskan untuk meruntuhkan lumbung tuanya dan membangun lumbung yang lebih besar untuk menyimpan hasil panennya.

Pria ini tidak menyadari bahwa hidupnya akan segera berakhir dan bahwa semua yang dia simpan tidak akan pernah digunakan olehnya.

Kontras dalam perumpamaan ini adalah antara kelimpahan kekayaan duniawi dan kekayaan dalam hal-hal yang penting bagi Allah.

Tentu, mungkin saja menjadi kaya dalam keduanya, tetapi mencapai ini akan sangat sulit.

Salah satu tantangan langsung dari Injil ini adalah menghilangkan keinginan akan kekayaan materi. Ini sulit dilakukan.

Bukannya kekayaan materi itu jahat, hanya saja itu adalah godaan yang serius. Godaannya adalah untuk percaya pada hal-hal materi untuk kepuasan daripada hanya percaya pada Tuhan.

Kekayaan materi harus dipahami sebagai godaan sejati yang harus dijaga.

Renungkan, hari ini, keinginan Anda akan kekayaan. Biarkan Injil ini menawarkan Anda tantangan langsung mengenai keinginan Anda akan kekayaan.

Jujurlah dan lihat ke dalam hatimu. Apakah Anda menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan uang dan harta benda?

Carilah Tuhan di atas segalanya dan biarkan Dia saja yang menjadi kepuasan Anda.

Tuhan kekayaan sejati, saya ingin menjadi benar-benar kaya dalam kasih karunia dan belas kasihan daripada dalam hal-hal materi. Bantu saya untuk selalu menjaga prioritas yang tepat dalam hidup dan untuk dimurnikan dalam semua keinginan saya. Yesus, aku percaya pada-Mu. *** Sumber: www.katolikku.com.