RENUNGAN KATOLIK, Jumat 09 Juli 2021: Dalam Yusuf, Yakub Mengalami 'Hiburan Berlimpah.

Kamis, 08 Juli 2021 22:07 WIB

Penulis:MAR

2848e3b6-9d5f-4774-851e-7e06f034c397.jpg

Jumat, 09 Juli 2021
(Pekan Biasa XIV - Beato Sir Adrian Fortescue)

Bacaan I Kejadian 46:1-7.28-30
Mazmur 37:3-4.18-19.27-28.39-40
Injil Matius 10:16-23

"Iam laetus moriar quia vidi faciem tuam et superstitem te relinquo" - Kej 46:30
(Sekarang aku boleh mati setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup)

KERINDUAN Yakub  akhirnya terjawabi. Yusuf adalah muara kasih di masa tuanya. Yusuf adalah ekspresi kasih segalanya. Dalam Yusuf, Yakub mengalami 'hiburan berlimpah.'

CERITA YUSUF yang 'hilang', bagi Yakub, adalah kehilangan separuh jiwanya. Kesedihan tak terlukiskan menusuk di batinnya. Namun, akhirnya, bersua kembali dengan sang anak kekasih adalah kegembiraan tak terkira.

MENEMUKAN Yusuf yang hidup dan memandang wajahnya bagi Yakub adalah 'kesiapan untuk masuk ke dalam hidup baru.' "Sekarang aku boleh mati" itulah ungkapan penuh sukacita. Bagi Yakub, hidup dan wajah Yusuf telah melampaui segala kesedihan dan rasa kehilangan.

BISA jadi Anda tak temukan wajah beraura 'ceriah penuh hidup' dari sesama. Renungkanlah! Mungkin Andalah yang jadi penyebab wajahnya jadi tak indah dan tak karuan. Maka berusahalah agar sesamamu 'hidup kembali.' Agar wajahnya cerah ceriah dan bersinar kembali. Setidaknya, mohon maaflah padanya atas kekhilafanmu. Agar wajahnya kembali bersinar.

TETAPI, janganlah kita selalu 'pasang muka bebengkak' terhadap sesama. Seolah-olah persediaan untuk 'muka asam penuh cemberut' terhadap tetangga, rekan kerja, orang serumah, bahkan anggota keluarga sendiri  tiada habis-habisnya di dalam hati. Singkirkan memang kalimat, "Saya tidak akan mau lihat mukamu lagi di manapun!"

MEMANDANG orang yang ceriah dan hidup sesungguhnya berdampak pula pada kesegaran hidup kita. Tugas kita adalah menjadikan siapapun 'hidup dan memiliki harapan dalam hidup itu.' Janganlah bikin hidup ini jadi kusut, sepat, asam, dengan ekspresi 'wajah yang selalu tidak enak punya.'

Bukankah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.