Tuhan
Selasa, 27 April 2021 23:14 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: P. Kons Beo SVD
(Pekan IV Paskah - Sta Gianna Beretta Molla, St Louis Marie Grignon de Monfort, Beato Luchesiue, St Petrus Chanel)
Bacaan Kisah Para Rasul 12:24 - 13:5a
Mazmur 67:2-3.5.6.8
Injil Yohanes 12:44-50
(Sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia)
DIKASIHI. Itulah salah satu 'tugas' utama yang mesti disadari. Suasana kasih itu adalah aura hidup kita. Dengannya kita jadi ceriah, spontan dan polos. Kita alami apa yang disebut 'kegembiraan anak-anak Allah.'
KISAH Kasih itu pun menjadikan kita mudah mencapai sesama dan dunia. Dalam Kasih, tak ada kegentaran yang sungguh menghambat. Karena dalam Kasih segala apapun bisa diikat dalam rasa persaudaraan yang benar.
YESUS datang sebagai Terang yang sungguh mengasihi. Ini dimaksudkan supaya setiap orang yang percaya kepadaNya, jangan tinggal dalam kegelapan (cf Yoh 12:46). Kegelapan mesti dienyahkan agar manusia sungguh alami Kasih Allah yang membebaskan.
YESUS tak datang sebagai hakim yang jebloskan manusia dalam penjara kegelapan. Sebaliknya Ia datang untuk menyelamatkannya. Untuk menarik manusia dari segala alam kekelaman yang meliliti. Dan itulah makna dan tujuan kedatangan Yesus ke dunia.
TENTU, kita tak akan pernah bebas murni dari alam penghakiman dunia keseharian. Yang acap kali penuh dengan kekerasan dan kebencian. Tetapi seringkali kita 'dihakimi' tanpa kehadiran kita. Itu pun tak terhindarkan dalam dunia penuh persaingan. Dunia yang sungguh ingin memperjuangkan kepentingannya sendiri.
BAGAIMANAPUN, dalam Yesus, kita bukanlah pesakitan yang didakwa atau yang dihakimi. Melainkan kita adalah manusia yang dikasihi. Dalam Yesus, Allah kita adalah ALLAH KASIH dan Sumber Terang. Karena itulah kita selalu dipanggil untuk (kembali) hidup dalam Kasih dan Terang.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin