Saat Gubernur Laiskodat Hadir di Nterlango, Ini yang Disampaikan KWT 'Nai Ca Anggit'

Selasa, 19 April 2022 10:35 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

kwt1.jpg
Gubernur Laiskodat Hadir di Nterlango, Senin, 18 April 2022. (Jivansi)

RUTENG (Floresku.com) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di wilayah Kabupaten Manggarai. Salah satunya adalah di Nterlango, Desa Poco Likang, Kabupaten Manggarai, pada Senin 18 April 2022.

Disaksikan jurnalis media ini, Gubernur Laiskodat bersama rombongan tiba di Nterlango sekitar pukul 1.30 Wita dan langsung disambut dengan adat Manggarai, mulai dari adat 'Tuak Curu' dan pengalungan hingga adat 'Tuak Kapu' yang dilakukan oleh kelompok tani dan juga pemerintah desa setempat.

Mewakili Kelompok Wanita Tani (KWT) 'Nai Ca Anggit', ibu Makdalena Sarti Daimu dalam kesempatan tersebut mengungkapkan rasa bangganya karena sudah dikunjungi oleh orang nomor satu di NTT tersebut.

Menurutnya, kunjungan dan perjumpaan dengan Gubernur Laiskodat bukanlah suatu perjumpaan yang biasa-biasa saja. Sebaliknya, momen perjumpaan yang ada sejatinya mengandung makna yang luar biasa dan membangkitkan kesadarannya untuk ikut ambil bagian dalam membangun daerah dan juga membaca peluang pasar yang ada.

"Apalagi Labuan Bajo sebagai kota Pariwisata ada di depan mata kita. Karna itu, sebagai Kelompok Tani, kami harus berani maju dan lebih maju lagi dalam bidang usaha sayur-sayuran, khususnya horti kultura. Jangan sampai peluang- peluang ini ditangkap oleh para petani dari luar NTT, khususnya dari luar daerah manggarai raya ini," ujarnya.

Gambaran singkat KWT 'Nai Ca Anggit'

Lebih lanjut, Makdalena memberikan gambaran singkat terkait KWT 'Nai Ca Anggit' yang ada di Nterlango.

Menurut Magdalena, KWT 'Nai Ca Anggit' sudah terbentuk sejak tanggal 5 Maret tahun 2006 yang lalu. Kini KWT Nai Ca Anggit'  memiliki anggota sebanyak 17 orang. 

Bidang usaha yang digeluti, lanjut Magdalena, di antaranya adalah: bidang hortikultura atau sayur sayuran dan untuk bidang perternakan, seperti halnya: sapi dan juga babi dengan model usaha pengembangan.

"Sampai hari ini, semua usaha kami senantiasa berjalan dengan lancar dan semakin berkembang serta memberi dampak positif bagi kami.  Anggota Kelompok Wanita Tani 'Nai cmCa Anggit', dapat menyekolahkan anak, membangun rumah dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga," ungkap Makdalena.

Makdalena menjelaskan bahwa berdasarkan hasil kalkulasi pendapatan dan pengembangan usaha yang digeluti sejak tahun 2017 sampe tahun 2022 ini, dapat dirincikan, antara lain:

Pertama, untuk pendapatan dari usaha hortikultura dari 11 jenis komoditi yaitu, sebesar1,2 M atau satu miliar dua ratus juta.

Kedua, untuk ternak babi dari tahun 2017, Kelompok Wanita Tani mendapat bantuan sebanyak 22 ekor. Sampai dengan tahun 2022, sudah berkembang sebanyak 760 ekor.

Ketiga, ternak sapi,pada 2017 kami mendapat bantuna 11 ekor, sekarang pada  tahun 2022 menjadi  14 ekor. Hal itu karena ada sebagiannya yang mati.

"Semua hasil yang kami peroleh ini adalah tidak terlepas dari proaktif dan dukungan dari pemeritah, khususnya Pemda Manggarai usaha yang ada ini akan terus kami lanjutkan sebagai mata pencaharian pokok kami. Karena itu, kami sangat mengharapkan gandengan tangan pemerintah demi kemajuan usaha kami kedepanya sehingga bisa mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahtraan," ungkap Makdalena.

Permohonan Bantuan

Dalam kesempatan yang sama, Makdalena juga menjelaskan tentang kandungan power of hydrogen (Ph) atau tingkat keasaman tanah

Setelah dicek Ph tanah di titik-titik lokasi usaha sayuran kami didapat ph rata rata mencapai 5,5 sampai 6. Sementara Ph tana yang normal untuk kesuburan usaha holtikurtura ini adalah Ph 7.

“Karena itu kami sangat mengharapkan bantuan dan perhatian dari bapak gubernur untuk mengatasi kondisi tanah ini dengan memberikan kami bantuan pengadaan kapur pertanian atau kapur dolomit, ”ujarnya.

'Kapur dolomit yang kami butuhkan sebanyak 10 ton untuk luas lima hektar, usaha sayur- sayuran. Kami juga mohon bantuan pengadaan beberapa unit mesin pengolahan tanah atau handtraktor," pungkas Makdalena.

Untuk diketahui, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat hadir di Nterlango, Desa Poco Likang, Kabupaten Manggarai untuk meninjau perkebunan sayur berupa greenhouse milik KWT setempat. (Jivansi). ***