Nagekeo
Kamis, 09 Maret 2023 11:37 WIB
Penulis:redaksi
MBAY (Floresku.com) -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis P dan K), Venantius Minggu, S.Pd., M.Pd kembali menegaskan bahwa Pemkab Nagekeo selalu memberikan perhatian dan sedang berupaya serius untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Nagekeo.
Langkah yang sedang ditempuh antara lain adalah memperbaiki sarana prasarana pendidikan yang rusak dan kurang memadai mutunya.
Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa para guru dan para peserta didik dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara nyaman dan menyenangkan serta bermutu selaras dengan tujuan dan sasaran program Merdeka Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kadis Venan menyampaikan hal itu kepada Floresku.com, Rabu (8/3, malam) merespon keluhan Kepala SDI Kajusopi, Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo perihal bangunan sekolah yang nyaris roboh sebagaimana dilansir beberapa media lokal, Rabu (8/3).
Kadis Venan mengaku bahwa dirinya sudah pernah melihat secara langsung kondisi bangunan SDI Kajusopi.
Menurut dia, kondisi sekolah tersebut memang telah menjadi perhatian serius dari semua pihak terutama perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo.
"Kondisi gedung SDI Kajusopi itu sudah lama menjadi perhatian serius dari pihak pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo. Jadi, tidak benar kalau ada yang mengatakan dan memberikan kesan seolah-olah bahwa pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo mengabaikan sekolah tersebut. Karena kami sudah melihat sendiri bahwa kondisi dari atap dan loteng gedung sekolah sangat tidak layak untuk menjadi tempat kegiatan belajar-mengajar,” tandas Venan.
Venantius mengaku, setelah dilakukan survei, maka sekolah tersebut diprioritaskan untuk dibangun pada tahun 2023 ini.
Dia mengatakan, sejak lima tahun lalu, pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo sudah merencanakan renovasi 27 sekolah. Tahun 2019 sudah dibangun 9 sekolah.
Kemudian tahun 2020 dan 2021, program perbaikan gedung sekolah tidak dapat direalisasikan karena ada penyesuaian anggaran untuk menangani Covid-19.
Tahun 2022, sudah dibangun delapan sekolah. Sisanya, akan dibangun pada tahun 2023 ini.
“SDI Kajusopi itu masuk tahp ketiga, dan diprioritaskan untuk pada tahun 2023," ungkapnya.
Rusak parah
Dari pantauan media ini di lokasi SDI Kajusopi (Rabu, 8/3) tampak kondisi bangunan sudah rusak parah dan tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar.
Pada beberapa bagian atap sudah bolong dan beberapa tiang penyangga pun sudah rapuh.
“SDI Kajusopi menampung 79 anak. Namun, kegiatan belajar sering terganggu karena atap bangunan bocor. Jadi kalau musim hujan seperti ini, anak-anak harus belajar gabung. Sebagian belajar di rumah guru dan Kantor,” ungkap Kepala SDI Kajusopi Florida Guyu
Florida mengatakan, SDI Kajusopi didirikan dan beroperasi pada 1 Juli 1979. Sejak itu baru dua kali gedung itu diperbaiki. Perbaikan terjadi pada tahun 2014 dan 2017 hanya 4 ruangan saja. Sementara gedung yang lain tidak.
Dia menjelaskan, SDI Kajusopi mempunyai 9 ruangan dengan rincian 6 ruang KBM dan 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kantor dan 1 ruang untuk guru.
“Dari total gedung ini, hanya 4 ruangan yang atapnya tidak bocor. Sementara yang lain atap bocor,” kata Florida.
Menurut dia, kondisi ini sudah dialami puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres Kajusopi sejak enam tahun terakhir.
"Bangunan ini rusak sejak tahun 2017, kalau angin, seng-seng nya terangkat semua, kalau hujan itu merembes dan air menggenangi ruang kelas, terdapat empat ruangan kelas di sekolah tersebut dengan kondisi tidak layak digunakan" ujarnya.
Ia pun berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo untuk membantu memperbaiki ruang kelas yang layak sehingga mereka bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik. (Mardat). ***
setahun yang lalu
setahun yang lalu