Tuhan
Kamis, 29 Desember 2022 10:12 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
KAMIS, 29 DESEMBER 2022
HARI KELIMA DALAM OKTAF NATAL
1Yoh. 2:3-11; Mzm. 96:1-2a,2b-3,5b-6; Luk. 2:22-35.
[Thn. V-SS/358/12/2022]
_Reverendus Dominus {RD}, Riano Tagung
Marilah kita berdoa: Allah Bapa Mahakuasa, Engkau mengutus PuteraMu untuk menerangi dunia yang gelap. Semoga Perayaan kelahiranNya menjadi kami terang bagi sesama. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, Amin.
Injil Lukas 2:22-35
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah."
Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, "Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
NATAL, JALAN LAIN, JALAN TERANG!!
Pastor Ryano Tagung, Pr
“Hidup munafik itu melelahkan! Hiduplah Dalam Yesus Krisus! Dialah TerangNya, yang akan menerangi hatimu, sehingga kamu bisa merasakan dan mengalami kehadiranNya dalam hidup harainmu!
SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS TUHAN,
NATAL adalah cerita tentang sukacita. Cerita tentang jalan terang. Ini jalan lain, jalan yang membawa kita kepada sukacita dan kebahagiaan setelah kita berjumpa dengan bayi Yesus dalam kandang yang hina, berbalutkan lampin di atas palungan.
Jika Natal tidak kita temukan jalan lain, jalan terang, maka sesungguhnya kita tidak menantikan DIA< YESUS, di natal ini tetapi kita sedang menanti sinterklas, menanti lampu natal, menanti kue natal dan menanti yang lain sampai lupa DIA, YESUS yang mesti kita nantikan dan rindukan.
SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS TUHAN,
Hari ini kita mendengarkan sebuah kidung indah yang keluar dari mulut Simeon. Sebuah kidung yang lahir dari kerinduannya yang menggelora untuk berjumpa dengan Sang Terang dan kini telah terpenuhi.
Allah telah memenuhi kerinduannya. Allah telah mengisi hatinya. Allah juga telah membuka matanya sehingga ia pun bisa melihat kemuliaan Allah yang hadir secara nyata dalam diri Yesus Kristus.
Natal adalah moment di mana jalan kita berubah arah sebab mata kita yang telah melihat kemuliaan Allah dalam diri Yesus Kristus, mengubah hati kita, mengubah hidup kita dan mengubah seluruh diri kita untuk berbalik dari cara hidup lama menuju cara haidup yang baru, jalan Terang, Jalan Sukacita.
Perjumpaan dengan bayi YESUS tidak hanya menggugah dan memesonakan mata jasmani kita di kandang atau di gua yang kita buat di rumah atau di dalam Gereja.
Tetapi, perjumpaan dengan Bayi YESUs, membuat kita memlih jalan lain, sebab mata rohani kita telah dibuka untuk melihat kehadiran bayi Yesus yang datang ke dalam hati kita, mengisi dan memenuhi hati kita dengan kasih dan damaiNya.
SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS TUHAN,
Natal adalah sebuah nyanyian kemuliaan yang lahir dari pengalaman akan kasih Allah yang menyapa dan memenuhi hati kita.
Natal bukan hanya sebuah refrain yang haru diulang setiap tahunnya, tetapi kita kehilangan maknanya. Kita tidak hanya mengikuti massa untuk bersama menyanyikan madah GLORIA INEXCELCIS DEO.
Natal adalah sebuah madah kemuliaan yang lahir dari dalam hati kita karena kita sendiri telah mengalami sendiri Yesus yang lahir dan menyapa hidup kita, memberikan dan meletakkan DAMAI dalam palungan hati kita.
Kita tidak akan pernah mampu untuk memadahkan madah sebagaimana yang madahkan oleh Simeon pada hari ini, bila kita belum memilih jalan lain dari hidup kita, jalan perubahan dan pembaharuan hidup sehingga kita belum bisa merasakan kehadiran Allah dalam diri Yesus Kristus dan mengalaminya secara pribadi pada Natal tahun ini.
NATAL, JALAN LAIN, JALAN TERANG, saat dimana Mata kita tidak lagi dipenuhi dengan cara pandang yang negative terhdap sesama, melihat kekurangan sesama, melihat sesama dengan pandangan iri hati, cemburu dan penuh dendam, Natal Jalan Lain.
Jalan pembaharuan dan perubahan yang mengubah cara pandang kita terhadap sesama anggota keluarga dan komunitas. Kita melihat sesama anggota keluarga dan komunitas dengan cara pandang Natal, cara pandang yang penuh kedamaian, kesederhanaan, kepolosan, tanpa dendam. Cara pandang yang penuh cinta satu sama lain.
Dio ti Benedica. ***