Mencintai
Minggu, 18 September 2022 08:46 WIB
Penulis:redaksi
SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
MINGGU, 18 SEPTEMBER 2022, MINGGU BIASA XXV
Am 8:4-7; 1Tim 2:1-8 & Luk 16:1-13, [Thn. V-SS/260/9/2022]
RD. Riano Tagung
Injil Lukas 16: 1-13
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Lalu si kaya itu memanggil bendahara itu dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.' Berkatalah bendahara itu di dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara.
Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu.Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.
Lalu bendahara itu memanggil satu demi satu orang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama, 'Berapakah hutangmu kepada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.'
Lalu kata bendahara itu kepadanya, 'Inilah surat hutangmu! Duduklah dan buatlah surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.'
Kemudian ia berkata kepada yang kedua, 'Dan Saudara, berapakah hutangmu?' Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang ini, 'Inilah surat hutangmu! Buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji oleh tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik.
Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang.Maka Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.Jadi, jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu?
Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
SETIA: MENGIKAT PERSAHABATAN DENGAN ALLAH!
RD. Ryano Tagung
“Hidup adalah sebuah perjuangan untuk bersahabat dengan ALLAH. Semakin kita membina hubungan yang akrab dengan ALLAH maka kita akan berani untuk melepaskan ikatan dan relasi kita dengan dunia yang semakin menjauhkan kita dari cinta kasih ALLAH.”
SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH
Mencari dan menjadi SAHABAT itu susah ketimbang mencari dan menjadi musuh. SAHABAT satu di cari lebih sulit ketimbang mencari seribu musuh dalam sehari.
SAHABAT bukan hanya orang yang hadir di saat suka atau duka, tetapi SAHABAT adalah orang yang berani untuk menerima orang lain apa adanya tanpa terkecuali dan dengan setia berjalan bersamanya.
Kalau namanya SAHABAT maka sudah tidak adalah keinginan di dalam dirinya sendiri untuk mencelakakan atau mengambil keuntungan dari sebuah relasi yang sedang dibangun.
Demikian halnya ketika kita sudah memutuskan untuk menjadi SAHABAT. KITA tidak mencariNYA saat kita membutuhkanNYA saja, atau ketika kita ada masalah baru kita mencari ALLAH. ALLAH adalah sahabat yang setia yang selalu ada bersama dengan kita setiap hari, setiap saat. HANYA saja kita yang kurang menjadi SAHABAT yang SETIA bagi ALLAH.
INjil hari ini berbicara keras mengenai membina persahabatan dengan ALLAH di tengah mammon yang menarik jiwa dan memikat hati. Semakin kita bersahabat dengan ALLAH maka semakin kita ditantang oleh mamaon yang tak mau kalah untuk menjalin persahabatan dengan kita.
Sampai pada titik ini kita harus banyak berpikir dan berefleksi untuk memutuskan mencintai ALLAH dan bersahabat denganNYA atau mencintai mammon dan pada saat yang sama kita memutuskan hubungan dengan ALLAH. Sebab, tidak mungkin kita menggenggam dalam tangan yang sama sebuah persahabatan dengan ALLAH dan dengan mammon.
Marilah kita memeriksa batin kita, apa isi di dalam batin dan hati kita saat ini. Atau ALLAH atau mammon? Mammon kebencian, mammon keserakahan, mammon kecemburuan, mammon ketidakjujuran, mammon kepalsuan, mammon kemarahan, mammon keirihatian, mammon dendam dan segala jenis mammon yang kerap telah memutuskan hubungan persahabatan kita dengan ALLAH.
Miliki sebuah persahabatan dengan ALLAH di dalam hidup kita maka kita akan berani meninggalkan mammon-mamon yang semakin menjauhkan kita dari cinta kasih ALLAH.
Dio Vi Benedica
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
PAROKI SANTU YUSUF, BENTENG JAWA
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=
Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita.