SENDAL SERIBU, Minggu, 19 September 2021: Hidup dalam Spiritualitas Kanak-Kanak

Minggu, 19 September 2021 11:59 WIB

Penulis:redaksi

romo tagung 2.JPG
Pastor Ryano Tagung, Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng (Dokpri)

Pastor Ryano Tagung, Pr, Pastor Rekan paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng

SENDAL SERIBU
Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

MINGGU, 19 SEPTEMBER 2021
HARI MINGGU BIASA XXV
Keb. 2:12,17-20; Yak 3:16—4:3 & Mrk 9:30-37

Marilah kita berdoa: Allah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang, melalui PuteraMu Engkau selalu membela kaum lemah, miskin dan menderita. Kami mohon, semoga semangat belas kasih PuteraMu itu senantiasa menjiwai kami sehingga kami pun berani memihak dan memberikan pertolongan nyata kepada saudara-saudari kami yang lemah, miskin dan menderita. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa, Amin.

Setelah Yesus dimuliakan di atas gunung, Ia dan murid-murid-Nya melintas di Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit." Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika sudah di rumah, Yesus bertanya kepada para murid itu, "Apa yang kamu perbincangkan tadi di jalan?" Tetapi mereka diam saja; sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan dari semuanya." Yesus mengambil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, ia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku."

Renungan: HIDUP DALAM SPIRITUALITAS KANAK-KANAK!
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Spiritualitas Kanak-kanak adalah spirit, semangat kemuridan untuk meletakkan ketergantungan kita dan kepercayaan yang total kepada TUHAN sebagai sumber dan pusat hidup dan cinta kita, panggilan dan cita-cita kita. Berbekal spirit ini, kita akan menemukan kekuatan, focus dan arah dari panggilan cinta kita kepada TUHAN. 

Di sini kita akan menemukan orang yang melayani TUHAN dengan penuh cinta, yang tidak hanya berhenti pada sebuah pengungkapan kata-kata kosong, tetapi menjadi nyata dalam sebuah pemberian diri yang total. Oleh karena itu, spiritualitas kanak-kanak ini tetap membawa kita pada sebuah relasi yang intim dengan TUHAN dan menanggapi cinta serta kemurahan hati TUHAN ini dengan turut serta dalam penderitaan KRISTUS.

Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Yesus dengan tegas mengatakan: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan dari semuanya." Selanjutnya, YESUS menempatkan anak kecil ditengah-tengah mereka dan berkata: "Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, ia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku." Bacaan injil pada hari ini, dibingkai dengan tema Spritualitas kanak-kanak untuk menegaskan arti menjadi pemimpin dan menjadi orang besar atau hebat. Spritualitas kanak-kanak ini memungkinkan kita untuk tidak terperangkap dalam kecenderungan menjadi yang terbesar, popular atau hebat yang justru menjadi sumber pertengkaran dan memecahbelah persekutuan yang bermuara pada ketidaksetiaan pada Kasih, Cinta Allah.

Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Jantung dari pelayanan kita adalah mau merendahkan diri menjadi orang kecil, mau menderita dan melayani sesama. Melupakan hal ini, kita mati dalam pelayanan. Kita tidak sungguh menjadi seorang pelayan sebab YESUS sebagai seorang pemimpin, DIA telah merendahkan diri serendah-rendahnya. Dengan menghayati spirtualitas kanak-kanak, pelayanan kita akan dipompa untuk tidak terjebak dalam egoism dan ingat diri, mencari prestise dan prestasi. Dengan demikian, pelayanan kita tidak sungguh masuk dalam kehidupan sesama kita, memasuki pengalaman sedih, duka, air mata, kelemahan dan kerapuhan. Pelayanan kita pun akhirnya tidak mampu untuk membawa sesama kita bergerak menuju sebuah kehidupan baru, sebuah pemberian diri yang total kepada ALLAH,

Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Ketika kita sungguh menghidupi spiritualitas kanak-kanak ini di daam hidup dan panggilan kita maka kita akan dibawa ke dalam tiga keutamaan perjanjian dandua keutamaan moral. Tiga keutamaan perjanjian adalah KESUCIAN, CINTA dan KEPERCAYAAN. Dan dua keutamaan Moral adalah Altruisme/ Kemurahan hati dan Kebijaksanaan. Ini buah yang dapat kita panen dari pertumbuhan panggilan kita yang dihidupi oleh semangat/ spiritualitas kanak-kanak. Mari kita hidup dalam semangat ini agar nafsu yang mementingkan diri sendiri yang menjasi sumber iri hati dan permusuhan tidak menemukan tempat yang nyaman di dalam hati kita. Semakin kita membiarkan diri kita dikuasa nafsu ini maka kita lambat laun akan melupakan TUHAN, mengejar kepentingan diri sendiri dan mengabaikan sesama.

Marilah kita berdoa:
Allah Bapa penuh kasih, ajarilah kami untuk melayani sesama sebagaimana PuteraMu telah datang ke dunia bukan untuk dlayani melainkan untuk melayani. Dnegan demikian semoga kami Kau perkenankan untuk menikmati kebahagiaan abadi di rumahMu, Dengan pengantaraan Kristus Tuhan Kami, Amin.

*Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
*Berkat dan doaku
*Pastor Ryano Tagung, Pr

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

*Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita