SENDAL SERIBU, Minggu 31 Oktober 2021: Kunci Bahagia dalam Hidup, 3 M: Mengasihi, Mengasihi dan Mengasihi

Minggu, 31 Oktober 2021 08:05 WIB

Penulis:redaksi

Editor:Redaksi

Ilustrasi Injil Markus: 12:28b-34
Ilustrasi Injil Markus: 12:28b-34 (www.katolikku.com)

RUTENG (Floresku.com) - Pada Minggu, 31 Oktober 2021 Pekan Biasa XXX ini,  Romo Ryano Tagung, Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng kembali menawarkan 'SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru.

Pastor Ryano Tagung Pr mengemas SENDAl SERIBU kali ini berdasarkan bacaan Injil Markus 12:28b-34. 

Untuk SENDAL SERIBU kali ini ia memberi tajuk: KUNCI BAHAGIA DALAM HIDUP 3 M: MENGASIHI, MENGASIHI DAN MENGASIHI.

Marilah kita berdoa:  YESUS, SUMBER KASIH SEJATI, Engkau memanggil aku, bukan hanya agar aku dapat tinggal di dalam kasihMu, melainkan agar aku berani untuk mengambil resiko bagiMu. KasihMu menarik aku, KasihMu memanggil aku dan kasihMu juga yang menguatkan aku untuk bertahan di tengah situasi yang penuh denan tantangan dan cobaan. Kuatkan aku selalu untuk menyelesaikan rencanaMu dalam hidupku, sampai aku berhak mendapatkan mahkota keabadian yang KAU janikan bagi mereka yang setia mengabdikan seluruh hidup dan pangilan bagi karya cinta kasihMu, kini dan sepanjang segala masa, Amin.

Injil Markus 12:28b-34:
Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya, "Perintah manakah yang paling utama?" Yesus menjawab, "Perintah yang paling utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama dari pada kedua perintah ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus, "Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Allah itu esa, dan tidak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan." Yesus melihat betapa bijaksana jawab orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.
 

RD. Ryano Tagung
Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng


Renungan: KUNCI BAHAGIA DALAM HIDUP 3 M: MENGASIHI, MENGASIHI DAN MENGASIHI

Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Tugas dan panggilan kita adalah untuk mengasihi ALLAH. Dari manakah keinginan dan kerinduan ini? Dari dalam hati! sebab, Allah telah menanamkan benih kasih ini di dalam hati kita sehingga selalu ada rasa rindu di dalam hati untuk mengasihi Allah dan sesama. 

Oleh karena itu, dalam kerinduan itu, lantunkan doa ini: Ya Allah aku mencintaiMu, tetapi…ajarilah aku mencintai” St. Josemaría Escrivá*

Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Hari ini kita memasuki Minggu Biasa XXXI. Minggu Cinta Kasih. Hari ini, rasa cinta kasih kita kepada ALLAH dan Sesama dipugar kembali. 

Semangat kita untuk mengasihi di gelorakan kembali. Api cinta kasih kita yang sudah mulai pudar nyalanya, dikobar-kobarkan kembali

Hari ini, Atas pertanyaan seorang ahli Taurat tentang perintah yang paling utama, yang mesti diketahui, dihayati dan diamalkan dalam seluruh kehidupan, Yesus memberikan sebuah jawaban yang sudah menjadi nafas kehidupan orang Israel, yakni Shema Israel. 

Yesus tidak memberikan sebuah jawaban yang baru sama sekali. Yesus menegaskan kembali bahwa di dalam Shema Israel inilah terdapat hukum yang  paling utama. 

Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama dari pada kedua perintah ini."

Yesus hanya menambahkan satu poin yang juga penting yakni apa yang didoakan dalam Shema Israel, itu harus diwujudnyatakan dalam relasinya dengan sesama. Artinya bahwa dengan mengasihi Allah kita dipanggil juga untuk mengasihi sesama. Mengasihi sesama tanpa dilandasi dengan kasih Allah adalah sebuah kepalsuan dan kemunafikan.

Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Kasih! Jika kita mengasihi Allah maka kita juga harus mengasihi sesama kita. Di dalam kasih ada kepenuhan. Hati, jiwa, akal budi dan kekuatan yang ada pada kita saat ini, semuanya terarah pada tindakan KASIH. 

Dalamnya kasih diukur dari keutuhan hati, jiwa, akal budi dan kekuatan seseorang dalam mengasihi. Jika dilakukan  dengan setengah-setengah maka itu bukan kasih. Tetapi kemunafikan. 

Marilah kita belajar untuk mengasihi Allah dengan seluruh adanya kita saat ini! apa yang kita miliki saat ini, diri kita apa adanya, itu kita berikan untuk mengasihi Allah. MENGASIHI ALLAH SETURUT PANGGILAN HIDUP KITA SAAT INI. Kita membiarkan diri kita terpikat sepenuhnya pada Allah, agar dapat mengasihi Allah secara total! Demikian juga halnya, kasih yang kita berikan kepada sesama haruslah total dan  tulus, sebagaimana kita mengasihi diri kita sendiri. 

Tugas perutusan ini memang tidak mudah. Karena itu, mintalah rahmat dan karunia Roh Kudus agar memampukan kita untuk bertumbuh dalam kasih akan Allah sehingga kita mampu untuk mengasihi Allah dan sesama dengan ketotalitasan dan ketulusan hati kita.

MARILAH KITA BERDOA:Allah Bapa yang Mahabaik, Engkau telah memulai karya baik di tengah kami. Semoga kami dapat meneruskan karya-karya kasihMu dengan kekuatan Sabda, Yesus Kristus PuteraMu. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang segala masa, Amin.

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***