Ende
Senin, 20 September 2021 09:06 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
Oleh Rm Egidius Pareira
Para Rekan Klerus, Para Saudaraku terkasih, Salam Senin
Andreas Kim lahir 21 Agustus 1846. Berasal dari keluarga terpandang di Korea. Ayahnya masuk Katolik maka ia dihukum mati. Sebab waktu itu, menjadi Kristen adalah suatu keputusan pribadi yang dilarang. Andreas masuk Seminari di Makau dan ditahbiskan di Shanghai. Andreas adalah Imam dari keturunan Korea pertama.
Romo Andreas ditempatkan untuk Karya Misi di Korea. Romo Andreas adalah salah satu dari ribuan Umat Kristiani yang dihukum mati selama masa itu. Usia 25 tahun waktu itu, di tahun 1846, ia disiksa dan dihukum pancung. Kata-kata terakhirnya:
Ini adalah waktu terakhir dari hidupku, dengarkan aku baik-baik: bila aku pernah berkomunikasi dengan Orang Asing, maka hal itu terjadi untuk Agama dan Tuhanku. Adalah untuknya aku mati. Kehidupan abadiku baru dimulai.
Jadilah orang Kristen, bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia, karena Tuhan memiliki hukuman abadi bagi mereka yang menolak untuk mengenalNya" Pada 6 Mei 1984 Romo Andreas dikanonisasi bersama 102 Martir Korea lainnya, termasuk Santu Paulus Chong Ha-sang. Hari Raya penghormatan kepada mereka adalah 20 September.
"Darah Para Martir yang Kudus telah ditumpahkan di bumi demi Kristus. Karena itu mereka telah menerima ganjaran abadi" (Antifon Pembuka Para Martir Korea)
Marilah kita berdoa. Allah Bapak Yang Mahamurah. Engkau telah berkenan memanggil Orang di seluruh muka bumi, untuk diangkat menjadi anak-anakMu. Darah Para Martir Kudus, Santu Andreas Kim Tae-gon dan kawan-kawan, telah Engkau jadikan benih yang amat subur sebagai Umat Kristiani yang baru. Ya Santu Andreas Kim, ya Santu Paulus Chong dan kawan-kawan bantu kami, biarkanlah kami dikuatkan dan sambil mengikuti teladanmu, kami maju dalam segalanya. Amin.
Selamat beraktifitas Senin
Semoga sehat selalu. Horas
✝️
(Oppung, Rm Egidius Pareira. Pastor Paroki Magdalena Sofia Barat Kombandaru Ende)