Selasa, 01 Februari 2022 17:36 WIB
Penulis:MAR
Editor:MAR
JAKARTA (Katolikku.com) - Kue Keranjang menjadi makanan khas Imlek. Namun, bagaimanakah legenda kue yang biasa disebut dengan Nian Gao ini sehingga bisa disebut sebagai makanan khas imlek?
Berikut adalah legenda sejarah kue keranjang sebagai makanan khas Imlek yang harus diketahui.
Nian Gao atau Niangao alias Kue Keranjang merupakan kue beras manis yang terbuat dari campuran tepung dan gula serta legenda sejarah unik dibelakangnya. Jenis kue yang satu ini memang merupakan makanan penutup yang populer saat tahun baru China atau Imlek tiba.
Kue keranjang atau Nian Gao dapat menjadi simbol tentang doa – doa masyarakat keturunan Tionghoa agar mendapatkan posisi yang lebih tinggi di tahun baru kali ini. Posisi yang tinggi bisa diartikan sebagai penghasilan yang lebih banyak, anak – anak yang terus berkembang dan masih banyak yang lainnya.
Nian Gao atau Kue keranjang juga sudah menjadi salah satu hal yang dipercaya membawa keberkahan ketika di makan saat Tahun Baru China.
Legenda sejarah awal mula kue keranjang atau Nian Gao dimulai ketika masyarakat memberikan kue manis tersebut sebagai persembahan kepada Dewa Dapur yang dipercaya menghuni setiap rumah para pemeluknya.
Di tanggal terakhir pada setiap tahun, legenda menyatakan bahwa Dewa Dapur akan memberikan laporan kepada Kaisar langit.
Untuk menjaga agar Dewa Dapur tidak membicarakan hal – hal yang buruk tentang suatu rumah kepada Kaisar Langit, masyarakat mulai memberikan persembahan berupa Nian Gao atau Kue Keranjang kepadanya.
Legenda lain juga menyebutkan bahwa awal mula dari tradisi kue keranjang dimulai pada sekitar 2500 tahun yang lalu.
Diharapkan dengan kue yang terbuat dari beras dan gula yang lengket tersebut akan mencegah Dewa Dapur untuk membuka mulut. Hal inilah yang membuat Kue Keranjang menjadi salah satu persembahan yang wajib ada di setiap tahun baru China.
Legenda lain juga menyebutkan bahwa awal mula dari tradisi kue keranjang dimulai pada sekitar 2500 tahun yang lalu Di mana saat itu, tepat setelah kematian Wu Zixu (seorang jendral dan politisi kerajaan Wu), raja dari Yue yang Bernama Goujian menyerang ibu kota Wu dan memerangkap pasukan serta warga kerajaan Wu hingga tidak ada makanan sama sekali. Banyak orang yang meninggal dalam peristiwa tersebut karena kelaparan.
Menurut legenda, Wu Zixu pernah mengatakan jika tengah berada dalam situasi yang membahayakan dan tidak memiliki makanan, maka mereka bisa menggali di bawah kaki atau dinding kota untuk mendapatkan makanan.
Ternyata, dinding kota terbuat dari batu bata special yang terbuat dari bahan beras ketan. Hal inilah yang menyelamatkan banyak orang dari kelaparan dan menjadi awal dari budaya Kue Keranjang atau Niangao yang masih dilestarikan sampai sekarang. (*)
Tulisan ini telah tayang di ibukotakini.com oleh Redaksi pada 01 Feb 2022