Kesehatan
Senin, 03 Oktober 2022 21:03 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
Oleh Marianus Gaharpung*
PARTAI berlogo banteng moncong putih ini harus realistis dengan realitas yang berkembang di tengah masyarakat tanah air.
Hasil dari berbagai lembaga survey selalu menempatkan Top Three yakni Ganjar, Prabowo dan Anis sedangkan Puan Maharani selalu tertinggal.
Oleh karena itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama pengurus terasnya PDIP jangan memaksakan keadaan dengan mendorong Puan Maharani sebagai kandidat presiden.
Kader PDIP justru saling menggalang dukungan terhadap para calon yang mereka inginkan masing-masing.
Ada tim yang menginginkan Ketua DPR RI Puan Maharani maju sebagai calon presiden, telah mendeklarasikan diri membentuk Dewan Kolonel.
Sementara sebagian kader yang menginginkan agar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Ganjar Pranowo sebagai petugas partai yang dicalonkan Presiden 2022 menandinginya dengan Dewan Kopral.
Masa' Ketua Umum PDIP harus membiarkan anak anaknya tercerai berai hanya untuk merebut Puan dan Ganjar sebagai capres.
PDIP harus buka mata hati lebar lebar bahwa yang menentukan kemenangan pada pilpres adalah rakyat bukan Ketua Umum dan pengurus partai politik.
Apalagi dalam survei calon presiden terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, bahwa Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anis Baswedan masih memperoleh suara terbanyak.
Ganjar 30,2% Prabowo 22,5%, Anis urutan ketiga 18,2% serta keempat Ridwan Kamil 7,8%. Sedangkan nama Ketua DPR RI dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak masuk hitungan.
Lalu argumentasi rasional apa lagi yang terus dimainkan oleh pengurus teras PDIP? Hanya untuk menyenangkan Bu Mega dan anaknya Puan, ini politik tidak sehat jika tanpa menghiraukan realitas yang berkembang di masyarakat.
Populasi survei adalah warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih acak dengan margin of error lebih kurang 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
"Dari simulasi 10 nama, trennya tidak berubah banyak. Top three masih dipegang oleh Ganjar Pranowo, Prabowo dan Anies Baswedan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei bertajuk “Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintah dalam Bidang Ekonomi, Hukum & Prospek Elektoral Jelang 2024”, Minggu 2 Oktober 2024.
Atas dasar semuanya ini PDIP akan kehilangan suara yang sangat signifikan jika tetap memaksa Puan Maharani sebagai capres. Sebab mencalonkan Ketua DPP PDIP sebagai capres berarti melawan nurani rakyat.
Siap -siap menerima risiko politik 2024 dengan suara PDIP akan terjun bebas pada pemilu dan pilpres 2024.
Publik terus berharap Ganjar Pranowo menjadi pilihan terbaik dari Ketua Umum PDIP sebagai capres 2024. Semoga!
*Oleh Marianus Gaharpung adalah dosen FH Ubaya Surabaya. ***
setahun yang lalu
setahun yang lalu